Sebenarnya aku punya beberapa alasan mengapa mau masuk ke Magister Kenotariatan UNDIP, tetapi salah satu alasannya adalah karena aku cenderung lebih suka Hukum Perdata ketimbang Hukum Pidana. Sewaktu S1 dulu aku lebih tertarik mata kuliah bidang Hukum Perdata, menurutku Hukum Pidana jauh lebih kompleks. Selain itu, prospek kerja dari Notaris juga sepertinya bagus. Meskipun perjuangan untuk membuka kantor Notaris di suatu daerah semakin hari semakin dipersulit dan bahkan sampai ada wacana penutupan MkN di Indonesia, ternyata tak menyurutkan langkah banyak orang untuk menjadi Notaris. Buktinya ketika aku tes, begitu banyak orang yang mendaftar menjadi Notaris. Bahkan, aku mendapat dua teman baru yang sama-sama ingin masuk Notariat UNDIP.
Untuk masuk ke jenjang Magister atau S2, kalian harus melalui tes tertulis yang diberikan oleh UNDIP. Tes ini dinamakan 'Seleksi Mandiri Pasca Sarjana'. Seleksi Mandiri di UNDIP sendiri diadakan tiga kali, yaitu dua kali pada kelas semester ganjil dan satu sua pada kelas semester genap (gelombang 1 dan gelombang 2).
→ Untuk Gelombang Semester Ganjil ke-1, pendaftaran biasanya diadakan pada bulan Februari-April awal, lalu ujian pada pertengahan April dan pengumuman pada April akhir.
→ Untuk Gelombang Semester Ganjil ke-2, pendaftaran diadakan pada bulan Mei-Juli awal, lalu ujian pada pertengahan Juli dan pengumuman pada bulan Juli akhir.
JADWAL KELAS DI UNDIPAda dua jadwal yang bisa dipilih di Magister Kenotariatan UNDIP, yaitu kelas reguler 1 dan kelas reguler 2. Untuk kelas reguler 1 jadwalnya ialah dari hari Senin-Jumat, (weekdays) sedangkan untuk kelas reguler 2 jadwalnya ialah hari Jumat-Sabtu (weekend). Untuk biayanya pun berbeda, kelas reguler 1 adalah sebesar Rp 25.000.000 dan untuk kelas reguler 2 adalah sebesar Rp 40.000.000. Waktu itu aku memilih kelas reguler 2 karena aku sebenarnya 'ditodong' untuk memilih pada saat ujian program studi, jadi setelah berpikir sebentar aku pikir mungkin akan lebih enak jika aku kuliah sambil bekerja sehingga aku memilih kelas reguler 2. Untuk jamnya jujur aku kurang tahu karena pada saat ujian pun teman-teman lain yang mendaftar sama-sama bingung jam berapa masing-masing kelasnya, apakah pagi atau sore. Bagi kalian yang ingin masuk kelas reguler 2, jangan lupa siapkah dana lebih ya karena memang jauh lebih mahal (hampir dua kali lipatnya).TAHAPANNYA BAGAIMANA?Mengenai bagaimana awal proses pendaftaran sampai diterima, aku akan membaginya menjadi beberapa tahapan.
1. MendaftarTahap pertama yang harus kalian lakukan ialah mendaftar.
Web yang kalian akses untuk mendaftar pascasarjana ialah
http://um-online.undip.ac.id/umpasca2018v232/index.php?view=signup. Di sini kalian akan diminta memasukan nama, nomor identitas, nomor HP, program studi pilihan, IPK, dan
password. Setelah kita klik daftar, akan muncul
pin yang nantinya berfungsi sebagai
bill key atau nomor pembayaran.
JANGAN LUPA untuk men-download berkas-berkas yang nantinya akan dikumpulkan ke sekretariat prodi, Link berkas akan muncul setelah kalian daftar dan mendapatkan pin. Waktu itu aku tidak men-
download karena kupikir akan bisa di-
download kapan-kapan, ternyata setelah aku coba
log in, link-link tersebut sudah hilang sehingga aku harus meminta ke admin penerimaan UI via
whatsapp. Oleh karena itu, pastikan kalian langsung men-download semua link berkas yang dibutuhkan.
Setelah
get pin, kalian akan diminta untuk melakukan pembayaran melalui bank Mandiri atau BNI. Biaya pendaftaran UNDIP ialah Rp 750.000. Tata cara bayar sudah dijelaskan pada
link ini, silahkan di-klik bagi kalian yang ingin membayar.
Setelah melakukan pembayaran, kalian kembali
log in dengan memasukan nomor pin dan
password kemudian isi formulir untuk kelengkapan berkas. Setelah kalian yakin dengan informasi yang mau kalian berikan, klik 'Daftar'. Nanti akan muncul nomor peserta ujian, kelompok ruang ujian dan pilihan untuk men-
download Kartu Peserta Ujian. Lalu kalian cetak katu peserta ujian tersebut untuk nanti dibawa pada saat ujian di UNDIP.
2. Mempersiapkan BerkasSetelah kalian mendaftar, tahap yang selanjutnya harus dilalui ialah mempersiapkan berkas untuk dikirimkan ke sekretariat fakultas masing-masing. Ada dua syarat utama untuk dapat masuk ke prodi Kenotariatan, yaitu:
- Lulusan SH, dan
- IPK minimal 3.0.
Di luar syarat tersebut, ada beberapa berkas yang harus dipersiapkan dari jauh-jauh hari khusus untuk dikirimkan ke sekretariat Magister Kenotariatan, yaitu:
- Foto kopi ijazah S1 dan transkrip nilai yang telah dilegalisir masing-masing satu lembar (kalau belum ada ijazah bisa menggunakan SKL);
- Foto kopi sertipikat akreditasi Fakultas Hukum (almamater kalian sewaktu sarjana) dari BAN-PT yang telah dilegalisir;
→ Saranku kalian minta minimal lima lembar ke bagian administrasi fakultas hukum kampus almamater kalian agar kalian tidak perlu bolak-balik. Takutnya kurang.- Foto ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar;
- Rekomendasi akademik dari dua orang (misalkan: dosen yang berhubungan dengan hukum perdata atau dosen pembimbing S1) dengan kualifikasi minimal S2 -- formulir dari link pada web UNDIP
→ Tahap ini paling ribet secara kan ketemu dosen nggak gampang, sehingga harus diminta jauh-jauh hari);
- Daftar riwayat hidup (format bebas);
- Surat Pernyataan kesanggupan studi -- formulir dari link pada web UNDIP;
- Surat Keterangan Jaminan Pembayaran Biaya Studi (dengan materai Rp 6.000,00) -- formulir dari link pada web UNDIP;
- Foto kopi TOEFL yang telah dilegalisir dengan skor minimal 450;
→ Yang ini sifatnya opsional karena pada pendaftaran tahun 2018 ini TOEFL sudah tidak diminta lagi.
- Proyeksi gambaran umum tentang penelitian tesis yang akan diambil --formulir dari link pada web UNDIP
→ Untuk tahap ini kalian tidak perlu membuat proposal, hanya perlu memberikan judul, latar belakang, rumusan masalah, dan kegunaan penelitian.
Setelah berkas terkumpul, masukan berkas ke dalam amplop coklat lalu kirimkan ke Sekretariat Magister Kenotariatan UNDIP.
Alamat Sekretariat Magister Kenotariatan UNDIP:
Jl. Imam Bardjo, S.H. No.1-3 Kampus Undip Pleburan Semarang
Email: kenotariatan.undip@gmail.com
3. BelajarTahap ini adalah tahap paling penting yang sangat melelahkan dan menguras energi. Sebagai lulusan sarjana hukum yang tidak begitu suka matematika, aku benar-benar malas untuk bertemu lagi dengan materi tersebut. Namun kenyataannya, kami dipertemukan lagi pada saat ujian masuk UNDIP. Untuk ujian masuk UNDIP, ada tiga jenis tes yang diberikan, yaitu:
TPA atau Tes Potensi Akademik terdiri dari 100 soal dengan 3 bagian, yaitu:
- Kemampuan Verbal, terdiri dari sinonim, antonim, padanan kata, dan menjawab pertanyaan dari bacaan.
- Kemampuan Kuantitatif, terdiri deret, grafik, pecahan, bangun datar, dan aljabar.
- Penalaran, terdiri dari gambar bangun ruang dan penalaran analitis bacaan.
Tes Bahasa Inggris terdiri dari 100 soal dan kebanyakan isinya adalah
reading atau bacaan dan
grammar.Tes Prodi Kenotariatan, terdiri dari 75 soal dengan 4 bagian, yaitu Hukum Jaminan, Hukum Perikatan, Hukum Agraria, dan Hukum Perusahaan yang masing-masing terdiri dari 20-25 soal.
SEMUA TES ADALAH PILIHAN GANDA
Untuk mempelajari
TPA, kalian bisa membeli buku TPA Otto Bappenas yang banyak dijual di Gramedia. Dengan terus berlatih, kalian akan lebih kenal soal-soalnya dan cara menyelesaikannya. Aku membeli 3 buku, yaitu dengan penerbit Aristo Chandra, Tim Litbang Media Cerdas, dan Tim Master Eduka.
Untuk mempelajari
Bahasa Inggris, kalian bisa men-
download contoh soal ujian bahasa Inggris dari UI (
link-nya klik disini) karena menurutku soal ujiannya hampir mirip-mirip jenisnya. Ada bacaan, ada memilih kata yang salah dari satu kalimat, ada pilihan ganda
grammar.
Untuk mempelajari tes
Prodi Kenotariatan, coba baca-baca kembali catatan kalian pada masa dulu kuliah S1, terutama mengenai hukum perdata. Aku juga belajar dari contoh soal ujian dari
link ini.TIPS: Belajarlah minimal satu minggu sebelum ujian. Usahakan juga sekali belajar menyelesaikan 1 paket soal TPA atau 1 paket soal Bahasa Inggris atau 1 paket soal Kenotariatan. Cobalah beberapa paket soal agar kalian semakin terlatih. Kalau bisa coba juga pakai jam (satu paket TPA & Bahasa Inggris soal waktunya adalah 2 jam, untuk Kenotariatan adalah 1 jam).
3. Menunggu Jadwal Ujian ProdiJadwal Ujian Prodi dilaksanakan tergantung fakultas yang menyelenggarakan, bisa pada hari yang sama, bisa juga berbeda hari. Ini yang sempat membuatku panik karena aku sendiri posisinya sudah kerja dan tidak mungkin juga aku bolos-bolos kalau ujiannya beda hari. Aku tunggu-tunggu juga jadwal ujiannya tidak keluar-keluar di
web. Baru pada H-5, jadwalnya keluar. Untuk tahun 2018 ini, ujian prodi Notariat dilaksanakan pada jam 13.00 di hari yang sama dengan ujian TPA. Untuk beberapa fakultas aku lihat ada yang jadwal ujiannya hari Selasa, ada yang hari Rabu. Oleh karena itu, saranku untuk tim penerimaan UNDIP adalah jangan memberikan jadwal ujian prodi terlalu mepet agar peserta bisa mendapat kepastian mengenai pembelian tiket, tempat menginap, dan transportasi.
4. Memesan Tiket, Tempat Menginap, dan Transportasi (bagi yang di luar kota)Bagi kalian yang tinggal di Semarang, tahap ini dilewati saja. Bagi aku yang tinggal di Jakarta, memesan tiket & hotel adalah hal yang tidak bisa dilewatkan. Karena tesnya diadakan pada hari Minggu, aku membeli tiket pesawat dengan jadwal keberangkatan pada hari Sabtu pagi hari (sekitar pukul 07.00) menggunakan Citilink sehingga aku sampai di Semarang kira-kira pukul 08.00. Sampai di sana, aku dijemput oleh supir dari perusahaan penyewaan mobil bernama Sembrani. Aku menyewa mobil beserta supirnya seharga Rp 450.000 untuk 10 jam. Kemudian malamnya aku menginap di hotel Louis Kienne Simpang Lima agar dekat dengan pusat kota. Pulangnya aku menggunakan pesawat Batik Air dengan jadwal keberangkatan pukul 20.00.
SARAN dariku ialah,
JANGAN pesan tiket pesawat & hotel sebelum ada jadwal ujian prodi. Aku awalnya memesan tiket pukul 17.00 menggunakan
NAM AIR, ternyata aku baru sadar bahwa selain ujian TPA dan Bahasa Inggris, ada ujian prodi juga sehingga waktunya menjadi terlalu mepet untuk ke bandara. Terlebih, jadwal ujian prodi tidaklah pasti pada hari yang sama sehingga ada baiknya tunggu jadwal ujian dari Prodi dulu. Selain itu, apabila jadwal prodi sudah didapat, jangan pesan jadwal yang terlalu mepet dengan waktu selesainya ujian. Lebih baik pesan tiket yang jadwalnya pada malam hari saja agar tidak keteteran.
~MY OWN DRAMA ~
Aku salah mengira, awalnya aku kira tes yang diadakan UNDIP hanya tes TPA dan Bahasa Inggris saja, tapi ternyata temanku memberi tahu bahwa di UNDIP ada tes prodi Kenotariatannya. Aku sudah keburu membeli tiket jam 17.00 sehingga akupun harus membatalkan tiket pesawat dan membeli tiket dengan jadwal yang lebih malam. Selain itu, aku baru belajar bahan untuk tes prodi hari Jumat, padahal tes-nya hari Minggu. Contoh soal dari
link yang aku dapat menurutku cukup susah dan aku merasa tidak familiar dengan materinya sehingga aku sempat panik saat itu haha.
6. Survei LokasiHari Sabtu pukul 07.00, aku berangkat bersama papaku menggunakan pesawat menuju Semarang. Sampai di sana kami dijemput dengan supir dari perusahaan penyewaan mobil Sembrani. Sebelum survei lokasi ke UNDIP Tembalang, kami menyempatkan diri dulu kuliner dan jalan-jalan ke tempat wisata (maklum belum pernah ke Semarang jadi sekalian deh).
Saat sampai ke UNDIP Tembalang, tempat parkir di area gedung ditutup sehingga kami harus parkir di pinggir jalan. Saat tiba di depan perpustakaan Fakultas Hukum, ada
banner "Selamat datang bagi peserta ujian masuk pascasarjana dan doktor", lalu kali masuk bagian depan gedung. Pintu dikunci, yang ada hanya papan berisikan nama peserta. Tidak ada petugas yang berjaga juga, sehingga aku cukup kebingungan apakah gedung ini yang akan digunakan untuk tes. Lalu datang beberapa orang yang juga peserta ujian, dan mereka juga kebingungan apakah ini gedungnya atau bukan. Setelah survei lokasi, kami pulang ke hotel lalu melanjutkan kegiatan kami untuk jalan-jalan. Malamnya aku
stay di hotel untuk belajar.
7. EksekusiPagi hari sekitar pukul 05.45 aku pergi ke UNDIP Tembalang untuk melaksanakan ujian. Sebenarnya 05.45 itu kepagian, tapi aku takut telat jadi aku pergi lebih pagi saja. Terlebih, pukul 06.00 ada
Car Free Day di depan Simpang Lima sehingga kalau mau lewat harus lewat belakang. Sampai di UNDIP Tembalang, suasana masih sepi, sehingga aku menyempatkan diri belajar. Semakin ramai orang, pukul 07.00 kami dipersilahkan untuk masuk ke dalam lalu menunggu di depan ruangan masing-masing. Jadwal ujiannya ialah:
- TPA 07.30 - 10.00
- Bahasa Inggris 10.45 - 12.15
- Ujian Prodi 13.00 - 14.00
Perlengkapan yang harus dibawa ialah: pensil 2B, pen, penghapus, kartu ujian, FC Ijazah / SKL, FC Transkrip, dan identitas (KTP atau SIM).
Menurutku tesnya lebih mudah daripada yang aku perkirakan. Mungkin ini karena aku mengikuti ujian masuk Gelombang 1. Dari membaca di berbagai blog, banyak yang bilang bahwa ujian masuk Gelombang 1 jauh lebih mudah dari Gelombang 2. Untuk
TPA-nya, soal-soal yang diberikan mirip-mirip dengan apa yang disajikan pada buku-buku TPA, hanya berbeda angka saja. Untuk
Bahasa Inggris, jenis soalnya sama dengan apa yang disajikan pada soal latihan UI. Untuk
Ujian Prodi, menurutku soalnya masih seputaran pengetahuan umum mengenai hukum perdata, tidak sesulit apa yang ada di contoh soal dari blog.
LAGI-LAGI aku musti menekankan bahwa
MUNGKIN soalnya tidak sulit karena ini masih gelombang pertama. Gelombang pertama cenderung lebih mudah dari gelombang kedua, sehingga bagi kalian yang ingin masuk, jangan anggap enteng dan malah nggak belajar. Siapa tau pada tahun ajaran selanjutnya malah gelombang pertama yang disusahin? Kalian harus belajar dengan rajin agar terbiasa dengan soalnya.
8. Menunggu KetidakpastianSetelah melewati ujian tersebut, aku menunggu hasil pengumumannya selama 10 hari. Aku pribadi cukup yakin aku bisa masuk tapi ada sedikit kegalauan juga, takut terlalu pede dan tidak masuk. Tapi syukurnya aku diterima. Pengumuman hasil seleksi biasa diumumkan pada jam 10.00 pagi di website penerimaan UNDIP, tetapi terkadang tidak tepat waktu (waktu itu aku pukul 16.00 baru diumumkan).
9. Membayar Uang KuliahTahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membayar uang kuliah. Pengumuman mengenai pembayaran biasanya diberikan H+3 dari pengumuman hasil seleksi. Waktu pembayaran diberikan hanya 3 hari saja, sehingga kalian jangan sampai lupa membayar. Setelah membayar, lakukan registrasi
online & verifikasi registrasi ke UNDIP Tembalang.
TIPS MASUK PASCASARJANA UNDIP?➩ Usahakan ikut gelombang pertama agar kemungkinan diterima lebih besar. Banyak penulis
blog dan temanku
yang menyatakan bahwa tes gelombang kedua jauh lebih susah daripada gelombang pertama, sehingga apabila kalian memang benar-benar ingin masuk UNDIP, ambilah gelombang pertama.
➩ Banyak-banyak belajar dan latihan. Buku-buku TPA banyak tersebar di toko buku dan online. Untuk soal Bahasa Inggris, coba download dari website UI (sudah di-link di atas). Untuk soal prodi Kenotariatan, coba baca-baca catatan kuliah kalian & cari-cari contoh soal di
google.➩ Persiapkan segala berkas dari jauh-jauh hari sehingga kita semakin siap dalam mendekat hari H. Berkas yang diminta oleh UNDIP tidaklah mudah didapat, sehingga kalian harus mempersiapkannya dengan baik agar semua yang diminta bisa terpenuhi.
➩ Pesan tiket pesawat setelah ada pengumuman mengenai lokasi ujian prodi agar kalian bisa mengira-ngira kapan hari dan jam untuk pulang. Namun, untuk bagian yang ini sebenarnya terserah kalian baiknya bagaimana.
➩ Ora et labora, belajar dan berdoa. Jangan lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kalian diberikan jalan terbaik dariNya. Kalau kalian banyak berdoa, pasti Tuhan YME kasih yang terbaik buat kalian.
---
Aku tidak bisa memberikan
detail lebih jauh karena akhirnya aku tidak melanjutkan S2 Kenotariatan di UNDIP. Untuk teman-teman yang sedang berjuang, semoga kalian lulus dan dilancarkan ya!