Quantcast
Channel: E L L Y Z A B E T H - Indonesian Fashion & Beauty Blogger
Viewing all 209 articles
Browse latest View live

Jcat Beauty Triple Crown Baked Shadow - Cherry Butter Fudge Review (Bahasa Indonesia)

$
0
0
English review.. soon
Akhirnya, setelah sibuk mengerjakan persiapan skripsi, aku menyempatkan diri untuk bikin content di blog lagi. Yap, here it is, Jcat Beauty Baked EyeshadowJCat Beauty merupakan salah satu merek drugstore dari Amerika Serikat. Merek ini mungkin kurang familiar dengan pecinta makeup di Indonesia, tapi sudah lumayan terkenal di kalangan beauty vlogger, terutama highlighter-nya yang cetar itu. Aku membeli produk ini karena kepincut sama salah satu beauty vlogger yaitu Rachel Goddard, dimana dia menggunakan baked shadow ini untuk highlighter. Jadi baked shadow ini bisa dipakai jadi eyeshadow sekaligus highlighter!

Sebenarnya cuma satu alasan yang bikin aku suka sama eyeshadow ini, yaitu warnanya. Perpaduan antara soft pink, champagne dan burgundy. Dan namanya, cherry butter fudge, benar-benar menggambarkan warna dari produk ini. Dari segi harga juga tidak terlalu mahal, kalau tidak salah aku membelinya di TWLCosmetics seharga Rp 70.000,00. Kekurangannya adalah ketiga warna dari eyeshadow ini tercampur menjadi satu pan, jadi kalau mengambilnya pakai jari, warna lain ikut terambil.

klik untuk memperbesar
Ini dia bagian ingredients dari baked eyeshadow ini. Mungkin beberapa orang ada yang bingung, apa itu baked eyeshadow. Baked eyeshadow adalah eyeshadow yang berbentuk krim, lalu di-baked atau dipanggang selama beberapa saat sampai akhirnya kering dan berbentuk padat. Proses ini menghasilkan eyeshadow yang teksturnya creamy dan velvety.

Nah, ini dia swatch-nya. Warnanya cantik-cantik banget ya! Untuk penjelasan lengkapnya, aku jabarkan di bawah ini:

PACKAGING: Ketika barangnya datang, tidak ada kotak atau pembungkus apapun dari produk ini. Kotaknya pun terbuat dari plastik, dan sepertinya tidak terlalu kuat, kayaknya kalau kita gak sengaja jatohin akan retak. Tapi untungnya, ada jarang antara penutup dengan eyeshadow-nya, sehingga mungkin eyeshadow-nya tidak akan pecah. Okelah, not bad.

TEKSTUR: Baked eyeshadow biasanya mempunyai tekstur yang creamy dan velvety, tapi anehnya, dari 3 warna yang ada, soft pink, champagne dan burgundy, ketiganya punya tekstur yang berbeda. Warna soft-pink halus, tapi cenderung powdery. Warna champagne halus. Warna burgundy teksturnya keras. Fall-out hanya sedikit, sehingga menjadi nilai plus. Semua warna berjenis satin, jadi kalau mau ada warna transisi, harus menggunakan warna matte dari palette lain.

WARNA: Warna menjadi salah satu alasanku membeli eyeshadow ini. Ketiga warnanya cantik banget, soft pink, champagne dan burgundy. Warna burgundy sangat cantik diaplikasikan di area ujung mata atau bahkan jika berani, pakai di seluruh kelopak. Warna champagne digunakan untuk seluruh kelopak atau inner corner. Warna soft pink untuk inner corner.

APLIKASI: Meskipun mempunyai tekstur beragam, surprisingly ketika diaplikasikan, ketiga warna ini benar-benar halus. Pigmentasi juga lumayan keluar, apalagi jika menggunakan base eyeshadow dulu. Ketiga warna ini juga bagus untuk dicampur-campur dan akan menghasilkan warna lain yang lebih cantik. Penggunaan jari akan menghasilkan warna yang lebih pigmented ketimbang pakai kuas. Warna champagne-nya bisa dijadikan highlighter juga, lho. Aku pernah memakainya, tapi di kulitku jadi mengaksentuasi milia di pipi. Oleh karena itu aku jarang memakai highlighter.

KETAHANAN: Not bad, but not good either. Untuk yang mempunyai kelopak mata yang berminyak, sebaiknya menggunakan eye primer dulu. Aku memakainya untuk 3 jam, dan agak luntur sedikit di bagian crease. 

HARGA: Rp 69.000,00 di TWLCosmetics.

PROS:  pilihan warna super cantik, tesktur halus, harga murah, bisa dipakai sebagai highlighter juga, jika diaplikasikan menggunakan jari warna cukup mempunyai pigmentasi.

CONS: warna tidak terlalu terangkat kalau menggunakan kuas, cepat luntur, tekstur yang berbeda antar warna, packaging kurang kokoh.

RECOMMENDED: Kalau kamu suka warna champagne dan burgundy di kelopak matamu.. Yes!

-eye of the day-

-makeup of the day-

Terima kasih telah membaca. Tunggu review-ku berikutnya ya!

Innisfree Black Green-Tea Mask Review (Bahasa Indonesia)

$
0
0
Racun meracun di dunia per-makeup-an adalah hal yang biasa. Beberapa minggu yang lalu aku melihat video skincare haul dari Suhay Salim. dan lagi-lagi aku diracuni oleh mbak ini. Dia membeli fresh rose face mask, masker wash-off yang katanya bagus banget untuk melembabkan kulit kering, tapi harganya selangit. Nah, dia kasih tau dupe-nya atau versi murah dari si fresh ini, yaitu produk masker dari Innisfree. Nah, berhubung aku juga lagi nyari masker wash-off yang bagus untuk kulit kering, aku cobalah produk ini. Lagipula, Innisfree sudah ada di Indonesia dan harganya gak beda jauh dengan online shop, jadi aku tidak perlu lama-lama menunggu produknya datang. Akupun cus, langsung membelinya di mall Central Park.

Ini adalah kotak dari masker. Kotaknya menurutku biasa saja, namun pemilihan warna coklat dan kuning kehijauan sangat mencerminkan produk innisfree yang memang menggunakan bahan alami.

Klik untuk memperbesar
Ini adalah sisi kanan, kiri, atas bawah dari kotak masker. Penulisan kadaluarsa masker terdapat di botol masker dan itu bagus, supaya kalau kotaknya kita buang, kita tidak akan lupa kapan produk ini akan expired.

Klik untuk memperbesar
Ini adalah tampak depan dan belakang dari botolnya. Karena ini adalah produk yang aku beli di counter resmi Innisfree, maka ada penjelasan bahasa Indonesia dan bpom-nya. Ingredients dari produk ini ada di bagian kotaknya.

REVIEW LENGKAP:

PACKAGING: Pemilihan warna kemasan menurutku cukup menggambarkan produk Innsifree yang natural dan alami. Yang aku kurang suka adalah tempat dari masker ini, dia tidak mempunyai tutup di dalamnya sehingga produknya mengenai tutup utama. Ada ingredientsdi kotaknya dan tanggal kadaluarsa di wadahnya. 

WANGI: Pertama kali dibuka, wangi yang tercium adalah wangi teh bercamput dengan obat herbal. Bagi yang suka, mungkin kamu akan merasa wanginya menenangkan, tapi bagi yang tidak suka, mungkin agak sedikit mengganggu bagimu. Awalnya sih aku merasa wanginya agak sedikit mengganggu, tapi lama kelamaan aku nyaman dengan wanginya. Toh, ini produk alami bukan? Wanginya pun memang seharusnya alami.

TEKSTUR: Satu kata yang menggambarkan teksturnya: gel. Tekstur gel ini akan cocok dengan pemilik kulit kering, karena efeknya yang melembabkan kulit. Aku sendiri memang membeli masker ini karena teksturnya yang gel, dan aku kurang suka masker peel-off atau masker clay, karena biasanya masker seperti itu untuk mengencangkan kulit, dan kulitku kering, so yeah. Aku suka dengan teksturnya. Di dalam kandungan maskernya juga ada semacam daun teh kecil-kecil yang bercampur dengan gel-nya.

APLIKASI: Saat diaplikasikan ke kulit menggunakan spatula (by the way, produk ini tidak menyediakan spatula, jadi harus beli sendiri), rasanya lumayan dingin! Rasanya nyaman di kulit, melembabkan dan menenangkan. Diratakan juga mudah. Cuma yang aku kurang suka, gel ini agak lengket, jadi kalua terkena tangan dan rambut agak sedikit repot untuk mencucinya.

PEMAKAIAN: Aku biasanya menggunakannya saat wajah terasa kering, setelah cuci muka malam. Ratakan masker ke wajah, lalu diamkan 10-15 menit. Bersihkan wajah.

EFEK KE KULIT: Aku baru menggunakannya dua kali, dan selama dua kali ini aku belum menemukan perubahan yang signifikan terhadap kulitku. Namun, setelah pakai masker wash-off ini, kulit wajah memang terasa lembut dan kenyal. Efeknya enak di wajah, dan masker ini cocok di kulitku. Akupun cukup senang bisa membeli masker wash-off yang memang cocok untuk kulit kering.

HARGA: Rp 370.000,00 di counter resmi Innisfree.

PROS: Tekstur masker yang gel melembabkan,dan menenangkan kulit wajah. 

CONS: Harga agak mahal untuk kantong mahasiswa, masker agak lengket sehingga tidak mudah diaplikasikan, apalagi jika menggunakan tangan.

RECOMMENDED? Yes!

saat diaplikasikan ke tangan - saat diratakan ke tangan

saat diaplikasikan ke wajah - sorry for my advertisement-ish face hehe

Sampai jumpa di review selanjutnya!

STYLE TREND #006 - CAMI OVER THE TOP

$
0
0

ABOUT THE STYLE:
Wearing cami over a shirt is really on trend right now. I managed to buy this top from a local brand called five13label and the price is pretty affordable for a high quality shirt. I also love the detailing on my sleeves. The shoes were a huge trend back then, but now it is outdated.

BEHIND THE SCENES:
These photos are pretty much a test on my new lens, 24mm f/2.8. I bought a new pancake lens from Canon because I want to have a small fix lens that is kinda wide. I already have a 50mm f/1.8 but I need another fix lens that is wider. These photos took place in IKEA, and this place is pretty much a mainstream place to take ootd photos. Special thanks to my boyfriend who was willing to take photos of me.

THE STRUGGLE:
I was trying to be a fashion influencer in these photos, but the struggle was damn real.
1. I bought a pretty big camera, and it's heavy and complicated to bring it. I brought a small bag so the camera wouldn't fit in.
2. To find a good background, we must put a little bit sacrifice. It's hot outside, so we were sweating. The nicest background (the blue one) is near a smelly bin, so we must hold our breath.
3. Luckily I got a boyfriend who is patiently took a lot photos of me. He's kinda annoyed because the smelly bin, though.
4. The top I was wearing is in trend (as I stated above). I'm a little bit late for fashion trends though, so this style is already kinda outdated. I'm not that kind of person who will buy a trendy clothes immediately. I feel like buying trendy clothes is only a waste of money because it will not stay for a long period of time. But sometimes I will  buy the trendy clothes if I like it.
5. I tried to pose and ignore people's stares. But I can't. I was stiff and awkward because people kept staring at me. Thank God my boyfriend was really patient when taking photos.
6. So yeah. 

~ see you in another posts!

Emina Creamatte - 02 Fuzzy Wuzzy Review

$
0
0

Say hi buat lip cream yang lagi sering aku pakai, Emina! Sebetulnya produk cream matte dari Emina Cosmetics ini sudah lama booming tapi pada saat itu aku tidak terlalu teratik karena warnanya yang terkesan pucat. Ketika akhirnya aku memutuskan untuk beli di AEON Mall dengan harga diskon (kalau tidak salah sekitar Rp 37.500), aku gak menyesal sama sekali! Lip cream ini teksturnya ringan, warna nude-nya pas dan gampang diaplikasikan.

Produk-produk Emina diperuntukan bagi remaja, oleh karenanya kemasan lip cream Emina begitu eye-catching dan unyu-unyu. Aku suka motif box-nya yang unik dan kreatif. Ukuran botol lip cream nya sendiri menjadi nilai tambah karena kecil dan ramping sehingga sangat mudah dibawa kemana-mana. Warna botol lip cream pun pasaran sehingga kita bisa melihat dengan jelas warna dari produk ini.

*klik untuk memperbesar*
Ingredients dari produk Emina ini secara derail tertera pada box-nya. Tanggal kadaluarsa juga ada pada box sehingga jangan lupa mencatatkan kadaluarsa lip cream jika kotaknya ingin kalian buang. Surprisingly, meskipun botolnya kecil, lip cream ini berisi 5.5 g lho, cukup banyak untuk ukuran lip cream. 

Menurutku 'fuzzy wuzzy' sebagai nama lip cream merupakan nama yang lucu. Kenapa namanya fuxxy wuzzy ya? Lucu banget.

Aku lupa memfoto bagian aplikatornya. Kurang lebih aplikatornya seperti gambar di atas, tidak terlalu panjang dengan ujung yang miring. Aplikatornya cukup mudah saat digunakan, tidak ada masalah sama sekali.

Ini dia swatch-nya. Kalau dideskripsikan, warna fuzzy wuzzy adalah warna nude dengan sentuhan peach. Menurutku warna ini adalah my perfect nude karena warna ini sama sekali gak bikin muka aku pucat dan terlihat kusam.  Aku cukup kaget dengan hasilnya karena selama ini reviewer bilang warnanya terlalu pucat tetapi saat aku pakai hasilnya bagus banget.

REVIEW LENGKAP:

KEMASAN:Cute, adorable, cocok untuk anak remaja. Aku suka dengan box-nya yang lucu dan berbeda-beda tiap warna. Botol lip cream ini transparan sehingga kita dapat dengan mudah melihat warna aslinya. Ukuran botol yang kecil memudahkan kita membawa lip cream ini kemana-mana. Meskipun ukuran botolnya kecil, isi dari lip cream ini cukup banyak aitu 5.5 gram. Aplikatornya cukup enak saat digunakan, gak ada masalah sama sekali.

WARNA: Untukku, ini my perfect nude color. Setiap orang memang punya warna perfect nude yang berbeda-beda, tergantung warna kulit dan preferensi sehingga untuk warna aku gak bisa menggeneralisir. Warnanya nude dengan hint of peach. Warna ini gak buat muka kita pucat ataupun kusam.

TESKTUR: seperti namanya, 'creamatte', lip cream ini mempunyai tekstur cream yang sedikit agak moussy. Karena teksturnya, lip cream ini tidak patchy, tidak geser-geser saat diaplikasikan alias glides on smoothly. Teksturnya pun ringan dan hasil akhirnya matte namun gak bikin bibir kering sama sekali. Benar-benar diperuntukan bagi remaja.

PIGMENTASI: Sekali usap warnanya langsung keluar, oke banget! Tapi butuh dua kali celup untuk bisa penuh menutup satu bibir. Meskipun warna nude, tapi lip cream ini bisa menutupi pinggiran bibir yang hitam.

KETAHANAN: Kalau tidak makan, 4-5 jam. Kalau makan, hilang. Meskipun lip cream ini matte tapi karena teksturnya yang ringan itulah ketika dipakai untuk makan, lip cream ini akan hilang.

WANGI & RASA: Wangi kue yang enak dan tidak menggangu. Tidak ada rasa.

HARGA: 38.000 - 47.000

RECOMMENDED: Yes! Tapi kalau kamu cari lip cream yang bisa tahan setelah kamu makan, this is not for you.

Saat dipakai.... suka banget!

bonus.. see you in another post!

Hadalabo Gokujyun Ultimate Mosturizing Lotion / Toner Review (Toner bagus untuk kulit kering)

$
0
0
I introduce you to the best toner for dry skin (at least on my skin hehe).... Hada Labo! Sebelum menggunakan Hada Labo, aku sama sekali gak pernah menggunakan toner karena toner yang aku coba cenderung mengandung alkohol dan perih di muka, tapi toner dari Hada Labo ini beda. Menyebut dirinya sebagai lotion, toner Hada Labo Gokujyun berwarna bening, bertekstur sedikit kental dan terasa dingin di wajah!

Sebetulnya lotion dan toner merupakan suatu produk yang sama, hanya saja produk-produk Jepang biasa menyebut toner dengan sebutan lotion sedangkan kata toner lebih banyak digunakan untuk produk Korea, Taiwan dan Amerika Serikat. Pada dasarnya ada dua jenis toner, yaitu hydrating toner yang fungsinya untuk melembabkan kulit yang kering karena cuci muka dan exfoliating toner yang fungsinya untuk mengangkat kulit mati yang ada di wajah. Hada Labo Gokujyun Lotion ini fungsinya untuk melembabkan wajah yang kering karena cuci muka.
Tagline yang digunakan oleh Hada Labo adalah 'sold 1 every 2 seconds in Japan'. Sejujurnya aku kurang percaya dengan tagline ini, masa sih terjual satu buah dalam dua detik di Jepang? Ya, tapi namanya tagline, dipercaya sajalah. Hehe.

Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Lotion mengandung 3 jenis Hyaluronic Acid yang fungsinya adalah untuk meningkatkan kelembaban kulit. Toner ini tidak berbau dan tidak berwarna. Menurut website official dari Hada Labo, toner ini bisa digunakan sebagai mosturizer juga loh!

Di bagian belakang terdapat penjelasan mengenai kandungan toner. Karena ROHTO sudah membangun pabrik di Indonesia, maka produk ini diproduksi di Indonesia dan penjelasannya juga dalam Bahasa Indonesia. Penjelasan berbahasa Indonesia, memudahkan kita yang ingin mengerti kandungan dari produk ini.

Toner atau lotion ini bisa diaplikasikan dengan dua cara, yaitu pertama, langsung diaplikasikan ke wajah, kedua, dituang ke kapas. Aku pribadi lebih senang menuangkannya ke kapas karena tidak berantakan dan lebih merata di kulit. Aku pernah menggunakannya langsung ke wajah, namun justru mungkin karena terlalu basah, wajahku malah gatal-gatal. Justru dengan menggunakan kapas, mukaku terasa segar dan kenyal, tanpa rasa gatal sama sekali.

REVIEW LENGKAP:

KEMASAN: Biasa saja, mudah digunakan, agak ringkih karena terbuat dari plastik Kalau jatuh mungkin tutupnya akan terbuka dan tumpah.

TEKSTUR, WANGI & WARNA: Biasanya tekstur toner cenderung cair seperti air putih, namun untuk toner ini teksturnya agak kental. Wanginya tidak ada. Biasanya ada  Cairan toner ini juga tidak berwarna.

SAAT DIAPLIKASIKAN: Rasanya sangat dingin di wajah, membuat wajah segar setelah cuci muka. Toner ini tidak mengandung alkohol, sehingga rasanya tidak perih di wajah. Aku pribadi tidak cocok dengan toner yang mengandung alkohol karena kulitku kering, oleh karena toner ini tidak mengandung alkohol, aku merasa cocok.

EFEK DI KULIT: Sesudah pemakaian, kulitku yang tadinya kasar jadi halus dan kenyal. Wajah terasa dingin dan segar. Untuk efek jangka panjang sepertinya aku belum merasakan perubahan di kulit. Namun, aku sangat senang akhirnya ada toner yang cocok di aku.

KAPAN DIAPLIKASIKAN: Sesudah cuci muka, aplikasikan toner ini. Bisa dengan menggunakan kapas atau langsung diusap ke wajah. Aku menyarankan pakai kapas agar lebih higenis dan merata. Toner ini juga bisa dipakai kalo wajah terasa benar-benar kering, sehingga bisa berfungsi sebagai mosturizer juga.

HARGA: Sekitar  30.000 - 40.000. Bisa didapat di Guardian, Watson dan Supermarket seperti Foodhall dan Superindo. Kadang sering habis, jadi lebih baik menyimpan stock ya.

See you in another post! 

Extica Indonesia Fabulous Matte & Shiny Lipstick Review

$
0
0

Halo semua, kali ini aku akan membahas makeup dari brand lokal terbaru, yaitu Extica Indonesia. Extica Indonesia hadir dengan banyak produk, mulai dari bb cream, eyeshadow, eyebrow pencil, eyeshadow dan lipstick. Kali ini aku bakal me-review lipstik mereka, yaitu matte lipstick & shiny lipstick. 

klik untuk memperbesar
Di bagian samping kanan dan kiri kotaknya ada penjelasan mengenai perusahaan yang mendistribusikan produk-produk Extica, kode produksi, tanggal produksi dan tanggal kadaluarsanya.

Di bagian belakang box lipstick terdapat penjelasan mengenai kandungan lipstick-nya. Selain itu, terdapat kode BPOM sehingga Extica Indonesia secara hukum aman untuk digunakan. Di bagian atas box tersebut ada nama dan nomor produk. Untuk matte lipstick aku mendapat nomor 28 Nice Pinky dan untuk shiny lipstick aku mendapat nomor 108 Warm Coral.

Fabulous Matte Lipstick - 28 Nice Pinky
First impression when I got this: Gila, packaging-nya cantik banget. Tube lipstick yang berwarna emas ini memberikan kesan elegan dan mahal. Kalau dilihat, agak mirip sama YSL Touche Eclatconcaler gak sih? Di bagian atas tube-nya ada semacam lapisan yang menunjukkan warna lipstick. Kudos for the packaging!

Pertama kali membuka lipstick ini, kesan pertamaku adalah: "Wah, cantik sekali warnanya!" Akhir-akhir ini aku benar-benar jarang pakai lipstick warna-warna terang dan lebih sering menggunakan warna-warna nude. Warna lipstick dan bagian atas tube juga sama sehingga cukup akurat.

Di bagian bawah tube lipstick terdapat nama dan berat lipstick seperti yang ada di kotak. Berat lipstick ini adalah sebanyak 3.8 gram, berat standar untuk lipstick. Mengenai review lengkapnya, akan aku ulas di bawah secara lengkap, ya!



REVIEW LENGKAP:

KEMASAN: Pemilihan warna emas membuat pada kotak dan tube-nya membuat lipstick ini terlihat elegan & mahal. Benar-benar suka dengan design dab warna kemasannya. Penjelasan pada kotak dan tube juga cukup lengkap, ada kode BPOM juga.

WARNA: Seperti namanya, Nice Pinky, warna pink-nya cantik banget! Warnanya lebih ke arah pink bold sehingga bisa memberikan efek cerah di wajah. Lipstick dengan warna bold seperti ini sangat cocok bagi kamu yang lagi males makeup-an tapi pengen wajah tetep keliatan segar. Menurutku warna ini cocok untuk semua warna kulit.

TEKSTUR & PIGMENTASI: In my opinion, lipstick ini sama sekali tidak matte, malah cenderung shiny. Pertama kali dipulas ke bibir, lipstick ini cenderung sheer / tipis dan tidak meng-cover seluruh bagian bibir. Oleh sebab itu, kita harus mengaplikasikannya beberapa kali sampai mendapatkan warna yang diinginkan dan meng-cover seluruh bibir. Jika hanya sekali usap, teksturnya tidak merata, ada bagian yang tebal dan tipis. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang bagus kita harus mengaplikasikannya sampai beberapa lapisan. Apakah menutup pinggiran bibir hitam? Ya, tapi masih terlihat bayangan bibir hitamnya, jadi tidak 100% menutupi.

KETAHANAN: Meskipun teksturnya sheer, tapi lipstick ini cukup bertahan lama, lho. Setelah dipakai makan, lipstick ini tidak sama sekali hilang, tapi justru meninggalkan tint pink di bibir. Memudarnya pun, memudar cantik, so, kudos for that! Rasanya di bibir juga tidak kering, bibir serasa tidak pakai lipstick.

WANGI & RASA: Yang aku kurang suka adalah wanginya, karena baunya bukan fruity tapi justru cenderung seperti parfum. Namun, setelah dipakai 2 jam, baunya lumayan hilang. Rasanya juga ada seperti rasa sesuatu yang artificial, so I hope Extica will change the smell & taste.

HARGA: Rp 50.000,00, cukup murah untuk lipstick lokal dengan packaging cantik!


Fabulous Shiny Lipstick - 108 Warm Coral
Untuk lipstick dengan tekstur shiny, packaging-nya lebih biasa ketimbang yang matte. Tube-nya berwarna hitam dengan sedikit aksen emas. Selain itu, di bagian atas tube juga ada bagian berwarna yang menunjukkan warna lipstick-nya, sama seperti tube matte lipstick.

  
Seperti matte lipstick-nya, kesan pertama saat membuka tube-nya adalah elegan & mahal. Aku suka sekali dengan packaging-nya yang kokoh dan tebal sehingga kalaupun lipstick ini jatuh, isinya tidak mudah patah.

Di bagian belakang tube-nya ada penjelasan mengenai jenis lipstick, warna lipstick yaitu Warm Coral, nomor lipstick, kode BPOM dan berat lipstick yaitu 3.5 gram.


REVIEW LENGKAP:

KEMASAN: Kemasan lipstick ini berwarna hitam dengan aksen emas, membuatnya juga terlihat elegan dan mahal. Aku suka karena tube-nya kokoh sehingga kalau jatuh tidak mudah patah isinya. Untuk packaging, aku lebih suka tube yang matte karena full gold.

WARNA: Seperti namanya, Warm Coral, lipstick ini berwarna orange-coral. Namun, jika dikatakan warm, lipstick ini sama sekali tidak warm karena justru menurutku cukup shocking / bold sehingga lipstick ini lebih cocok untuk wanita berkulit fair. Untuk wanita berkulit sawo matang atau gelap, warna ini akan membuat wajahmu terlihat kusam.

TEKSTUR & PIGMENTASI: Dari tagline-nya, 'shiny lipstick', menurutku lipstick ini malah cenderung matte dengan sedikit shine. Ketika dipulas ke bibir, warnanya langsung keluar dan cukup pigmented. Saat diaplikasikan, lipstick ini glides on smoothly dan menutup seluruh bagian bibir. Teksturnya cukup merata namun tetap harus diaplikasikan beberapa kali agar mendapatkan hasil yang maksimal. Apakah mungkin Extica salah memberi nama lipstick? Entahlah, mungkin ini hanya perasaanku saja.

KETAHANAN: Lipstick ini cukup bertahan lama. Sama seperti lipstick sheer-nya, setelah dipakai makan, lipstick ini tidak sama sekali hilang, tapi justru meninggalkan tint pink di bibir. Memudarnya pun, memudar cantik. Rasanya di bibir juga tidak kering, bibir serasa tidak pakai lipstick.

WANGI & RASA: Sama seperti lipstick matte-nya, aku kurang suka wangi lipstick ini karena baunya bukan fruity tapi justru cenderung seperti parfum. Namun, setelah dipakai 2 jam, baunya lumayan hilang. Rasanya juga ada seperti rasa sesuatu yang artificial, so I hope Extica will change the smell & taste.

HARGA: Rp 50.000,00.


RECOMMENDED: Yes, kalo kamu gak masalah dengan wangi-wangi artificial dari sebuah lipstick & kalau kamu tidak masalah dengan lipstick yang teksturnya tidak matte.

See ya in the next post!

Biore UV Aqua Rich Watery Gel (Bahasa Indonesia)

$
0
0
Biore UV Aqua Rich merupakan salah satu seri sunscreen buatan Jepang yang sukses menarik minat pasar. Produk ini laku keras dan semua orang, baik itu beauty enthusiast maupun orang biasa tertarik mencobanya. Produk yang paling laku dari seri ini adalah essence-nya. Pas aku pergi ke Hongkong, aku melihat produk ini di SASA dan berniat untuk membelinya. Ternyata, selain essence, ada juga produk lainnya yaitu gel. Entah mengapa aku merasa pada saat itu produk yang gel lebih ringan dan lebih cair daripada essence-nya sehingga akhirnya aku membeli produk gel-nya. Sekarang, produk ini jadi produk sunscreen yang aku pakai setiap hari dan aku suka banget.

Sebetulnya, Biore UV Aqua Rich ini terkenal karena essence-nya, tapi aku membeli yang watery gel. Alasannya adalah karena tekstur dari si watery gel ini lebih cair (seperti namanya) dan ketika diaplikasikan ke muka ringan banget dan gak lengket. Selain itu, Biore UV ini mempunyai SPF 50+ jadi lebih mampu menahan sinar ultraviolet pada saat siang hari.

klik untuk memperbesar
Karena produk ini diimpor langsung dari Jepang, semua tulisan berbahasa Jepang dan aku jadi nggak tahu apa isi kandungannya. Semoga produk ini pas masuk Indonesia sudah ada  bahasa Indonesianya, ya. By the way, produk ini berisi 90 ml dan harganya kalau tidak salah sekitar 160.000 rupiah.

Tidak hanya di luar kemasan, penjelasan di botolnya juga tertulis dalam bahasa Jepang. Kekurangan produk ini adalah tidak adanya tanggal kadaluarsa, jadi sebagai pembeli kita harus mencatat kapan kadaluarsanya supaya tidak lupa.

FULL REVIEW:

KEMASAN: Kemasan produk ini biasa saja, tidak ada yang spesial. Yang aku suka adalah tutupnya yang diputar sehingga kalau jatuh produknya tidak mudah tumpah. Selain itu, botol ini terbuat dari plastik sehingga tidak akan pecah jika tak sengaja tersenggol. Bagian dalam botol ini berbentuk mengerucut sehingga produknya tidak akan keluar terlalu banyak.

TEKSTUR, WANGI, WARNA: Seperti namanya, tekstur produk ini adalah watery dan runny, jadi  teksturnya lebih seperti susu, cair tapi sedikit kental. Warnanya putih susu dan tidak ada wanginya. Aku pribadi sangat suka dengan teksturnya karena SPF yang kental cenderung tacky ketika digunakan di wajah.

SAAT DIAPLIKASIKAN: Karena teksturnya yang encer, SPF ini mudah banget buat diaplikasikan. Rasanya tidak lengket di wajah, ringan, dan ada sensasi dingin di muka. Kelemahan SPF ini adalah adanya white cast atau menghasilkan warna putih di wajah, tetapi setelah didiamkan agak lama dia menyerap.

EFEK KE KULIT: Sebetulnya aku tidak terlalu merasakan efeknya, tetapi SPF ini nyaman digunakan di kulit dan memang dengan menggunakan SPF ini, kulitku tidak menjadi gelap walaupun terpapar sinar matahari.

KAPAN DIAPLIKASIKAN: Aku biasanya mengaplikasikannya sesudah menggunakan skincare (toner & essence). Urutannya: sabun, toner, essence, SPF, concealer (bila perlu) dan bedak.

HARGA: Sekitar Rp 160.000,00. Belum masuk Indonesia, jadi hanya bisa dibeli di online shop.

RECOMMENDED: Yes!

P.S: Sebaiknya jangan menggunakan SPF jika ingin berfoto menggunakan flash (terutama pada acara malam hari). SPF dapat menimbulkan white cast di foto, muka bisa jadi kayak hantu. Hehe





V10 Plus Water Based Peeling Review

$
0
0
Halo semuanya! Kali ini aku mau me-review salah satu produk skincare yang sudah cukup lama ada di Indonesia tetapi kurang mendapat perhatian dari pecinta skincare yaitu V10 Plus. Produk yang aku review kali ini adalah water based peeling. Sejujurnya, aku sebagai pemilik kulit kering selama ini tidak berani untuk  mecoba produk peeling atau pengelupasan. Namun, saat aku melihat produk peeling ini, aku cukup tertarik dengan kandungan alaminya yaitu ekstrak beras dan rumput laut.

Produk ini memiliki packaging yang cukup unik. Jika biasanya peeling gel dikemas dalam bentuk tube atau botol, produk ini justru dikemas dalam bentuk sachet sekali pakai. Aku suka sekali dengan packaging seperti ini karena lebih higenis dan praktis untuk dibawa kemana-mana. Ada berbagai penjelasan di kemasannya mengenai produk V10 Plus ini, mulai dari kandungan. contact person, brand profile dan informasi lainnya.

Di bagian belakang kemasan peeling gel ini terdapat informasi yang lebih lengkap mengenai penghargaan yang sudah diterima oleh brand V10 Plus dan fungsi dari si water peeling gel itu sendiri.

Ada petunjuk penggunaan peeling gel di bagian dalam kemasan.  "Minggu pertama digunakan satu kali setiap hari. Minggu kedua selanjutnya digunakan sebanyak 1-3 kali dalam satu minggu, tergantung jenis kulit".  Selain itu, ada juga penjelasan mengenai bagaimana cara mengaplikasikan produk ini di wajah, yaitu:
1. Oleskan Peeling Gel secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan dan dikeringkan sebelumnya. Biarkan selama 5 detik.
2. Pijat wajah dengan gerakan memutar secara halus menggunakan jari.
3. Sel-sel kulit mati akan muncul seketika dalam bentuk serat-serat halus.
4. Bilas wajah secara menyeluruh menggunakan air hangat dan basuh dengan handuk basah.
Menurutku penjelasannya sudah cukup jelas dan rinci serta memudahkan kita untuk mengaplikasikan produknya.

Satu paket peeling gel mempunyai 10 buah sachet. Satu sachet bisa digunakan 1-2 kali, tergantung seberapa banyak gel yang digunakan. Harga yang ditawarkan produk ini adalah Rp 118.000 per paket, jadi satu sachet adalah Rp 11.800. Menurutku harga peeling gel ini tidak terlalu mahal karena peeling gel tidak dipakai setiap hari dan satu sachet bisa digunakan 1-2 kali.

Paket ini juga memiliki penjelasan mengenai kandungan dari peeling gel-nya, yaitu ekstrak beras dan ekstrak rumput laut yang fungsinya untuk melawan radikal bebas, memperlambat penuaan pada kulit, dan mengembalikan kelembaban pada kulit. Terkait dengan claim-nya yang menyatakan peeling gel ini mempu mengangkat, membersihkan serta mencerahkan kulit seketika, aku pribadi kurang setuju karena menurutku dalam dunia skincare tidak ada yang seketika. Butuh beberapa kali penggunaan produk untuk bisa melihat hasilnya.

Peeling gel ini warnanya bening dan teksturnya kental (mirip seperti agar-agar). Saat dikeluarkan rasanya dingin di tangan.


REVIEW LENGKAP:

KEMASAN: paket peeling gel ini terbuat dari kertas dan berisi 10 buah sachet. Aku suka sekali dengan kemasannya yang praktis sehingga mudah dibawa kemana-mana dan higenis (sekali buka, buang). Kelemahan untuk paket seperti ini adalah apabila kita ingin menggunakan satu sachet untuk dua kali pemakaian, kita harus mencari wadah atau tempat untuk menaruh sisanya karena jika di dibiarkan dalam plastik akan mudah terkontaminasi. Overall, aku suka dengan packaging-nya, inovatif sekali.

TEKSTUR, WANGI, WARNA: Tekstur dari peeling gel ini adalah kental dan seperti agar-agar. Warna dari gel ini adalah bening sedikit keabuan seperti warna aloe vera. Saat sachet-nya pertama dibuka, wangi yang begitu terasa adalah wangi alkohol. Setelah aku cek, ternyata produk ini mengandung alkohol.

SAAT DIAPLIKASIKAN: Meskipun aroma alkohol begitu terasa, ternyata saat diaplikasikan rasanya cukup nyaman di kulit. Rasanya persis ketika menggunakan aloe vera gel, yaitu dingin di wajah. Setelah mengaplikasikannya dengan rata, aku mulai menggosok perlahan masing-masing bagian wajah sampai keluar semacam daki atau hasil peeling yang berwarna putih. Rasanya nyaman ketika digunakan dan tidak terasa perih sama sekali.

EFEK DI KULIT: Efek dari peeling gel memang tidak bisa secara langsung kita lihat, tetapi apa yang aku rasakan setelah menggunakan peeling gel ini adalah wajah terasa lebih segar dan kenyal. Tidak ada rasa perih atau kering sama sekali. Menurutku peeling gel ini cocok untuk pemilik wajah kering dan sensitif karena tekstur peeling-nya halus dan tidak menyebabkan wajah perih. Dulu aku sempat mencoba produk peeling yang mempunyai butiran halus dan itu rasanya perih.  

KAPAN DIAPLIKASIKAN: Aku pribadi kurang menyarankan petunjuk yang ada di kemasan yaitu 'gunakan setiap hari pada minggu pertama'. Sebaiknya gunakan produk ini 1-2 kali saja dalam seminggu karena aku mencoba produk ini setiap hari dan di hari kedua, wajah terasa sedikit perih. Meskipun produk ini lembut, kulitku yang kering dan sensitif tidak bisa menahan proses peeling yang terlalu sering.

HARGA: Rp 118.000 per paket (satu paket ada 10 sachet).

CONTACT PERSON:
Website: www.v10plus.co.id
Whatsapp: 081286967999
Line: v10plus_indonesia
Instagram: v10plus_indonesia

See you in another post!

V10 Plus Sensitive Series Serum Review

$
0
0
Hai semuanya! Hari ini aku ingin me-review salah satu produk skincare dari brand V10 Plus yaitu sensitive series serum. Aku pribadi pada dasarnya bukan tipe orang yang hobi nyoba-nyoba atau gonta-ganti skincare karena kulitku kering dan sensitif, tetapi karena kemarin aku dikirimi produk serum dari V10 Plus, aku memberanikan diri untuk mencoba produk serum ini. Bagi kalian yang belum tahu, serum adalah produk berupa gel atau cairan yang mempunyai bahan aktif. Bahan aktif ini bisa bermacam-macam, mulai dari vitamin sampai antioksidan yang mempunyai banyak manfaat pada kulit.
  
Pada bagian depan kemasan, terdapat informasi mengenai nama produk yaitu V10 Plus Serum, claim mengenai isi atau kandungan produk, serta informasi mengenai pemesanan produk. Ada satu tagline yang menarik perhatian, yaitu 'konsep suplemen kulit pertama di dunia'. Dari tagline ini, dapat kita asumsikan bahwa produk serum ini berfungsi sebagai suplemen, yaitu berfungsi untuk menambah atau melengkapi kekurangan vitamin atau kandungan tertentu pada wajah. 

Bagian dalam packaging berisi cara pemakaian serum. Produk ini digunakan pada pagi dan malam setelah membersihkan wajah. Teteskan secukupnya dan ratakan ke seluruh wajah serta leher setelah mencuci muka. Biasanya aku menggunakannya setelah memakai toner.

Serum ini terdiri dari 11 varian yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda seperti yang telah dituliskan di atas. Namun, apabila kita mau membelinya, kita tidak bisa memilih warnanya satu-satu tetapi harus membeli 3 varian sekaligus yang sudah digabungkan ke dalam satu paket, yaitu:

1. Acne Treatment Series - untuk kulit berjerawat
  • Licorice Serum: iritasi & peradangan kulit (warna biru tua)
  • Vitamin C Serum: kulit berjerawat dan mengecilkan pori-pori (warna kuning)
  • Pycnogenol Serum: antioksidan (mekanisme pertahanan khusus untuk menangkal efek buruk radikal bebas (warna merah)
2. Anti Aging Series - untuk mencegah penuaan dini
  • Biocell Serum: perbaikan DNA, perbaikan sel kulit, anti keriput, dan pencegahan produksi melanin (warna pink muda)
  • Collagen Serum: keriput & elastisitas (warna hijau muda)
  • Hyaluronic Acid Serum: melembabkan lapisan kulit dalam (warna biru)
3. Sensitive Series - untuk kulit sensitif
    • Ceramide Serum: kulit kering & sensitif (warna hijau tua)
    • Placenta Serum: memutihkan kulit (warna ungu)
    • Pycnogenol Serum: antioksidan (mekanisme pertahanan khusus untuk menangkal efek buruk radikal bebas) (warna merah)
    4. Hydrating Series - untuk melembabkan kulit
      • Hyaluronic Acid Serum: melembabkan lapisan kulit dalam (warna biru)
      • Collagen Serum: keriput & elastisitas (warna hijau muda)
      • Amino Serum: melembabkan lapisan kulit luar (warna orange)
      5. Whitening Series - untuk memutihkan kulit
        • Placenta Serum: memutihkan kulit (warna ungu)
        • Quasi Serum: mencerahkan kulit (warna hitam)
        • Vitamin A Serum: metabolisme & lingkar mata (pink tua)

        SENSITIVE SERIES
        Produk yang aku pakai saat ini ialah dari sensitive series yang terdiri dari tiga varian, yaitu psycogenol, placenta, dan ceramide serum. Paket serum ini cukup cocok denganku karena wajahku kering & sensitif. Selain paket ini, ada satu paket lagi yang sepertinya cocok yaitu hydrating series, tetapi aku belum mencobanya (mungkin next time ya). Sekarang aku akan me-review produknya satu per satu.
        --------------
        PSYCHOGENOL - warna merah
        Warna dari varian ini adalah merah, Pycnogenol Serum mempunyai fungsi sebagai antioksidan (mekanisme pertahanan khusus untuk menangkal efek buruk radikal bebas) bagi wajah. Tekstur dari cairan ini adalah cair cenderung kental, sama seperti tekstur serum pada umumnya. Tidak ada bau yang menyengat dari serum ini. Warna cairan kuning cenderung coklat. Saat diaplikasikan, rasanya biasa saja dan bagusnya varian ini tidak menimbulkan efek samping apapun terhadap wajah.

        CERAMIDE - warna hijau tua
        Ceramide Serum berfungsi untuk kulit kering & sensitif. Warna dari varian ini adalah hijau tua. Saat dibuka, cairan serumnya berwarna bening dan teksturnya cair cenderung kental. Tidak ada bau tertentu yang menyengat. Saat diaplikasikan pertama kali, entah mengapa ada rasa gatal di beberapa bagian wajah. Namun, setelah penggunaan kedua dan seterusnya, rasanya biasa saja dan tidak ada efek samping yang terjadi. Saat diaplikasikan rasanya dingin di kulit wajah.

        PLACENTA - warna ungu
        Placenta Serum fungsinya untuk memutihkan kulit (warna ungu). Jujur aku benar-benar skeptis dengan produk skin care yang menggunakan tag line: 'memutihkan' karena menurutku tidak ada produk yang bisa memutihkan kulit, yang ada adalah 'mencerahkan'. Oleh karena itu, aku tidak terlalu berharap banyak terhadap varian ini. Warna cairan adalah bening dan teksturnya cair cenderung kental. Tidak ada bau dan efek samping pada kulit.


        H+5 penggunaan serum

        REVIEW KESELURUHAN:

        PACKAGING: Satu paket peeling ini mempunyai 10 sachet yang terdiri dari 3 varian. Aku suka sekali dengan kemasannya karena praktis dan higenis, bisa langsung pakai dan mudah dibawa kemana-mana. Satu sachet bisa digunakan 2-3 kali. Tentunya kemasan seperti ini mempunyai kelemahan, yaitu jika kita ingin menggunakan satu sachet lebih dari sekali pemakaian, kita harus mencari tempat untuk menaruh sisanya.

        EFEK DI KULIT: Menggunakan produk skin care memang efeknya tidak akan langsung muncul dalam waktu singkat. Produk serum ini baru aku gunakan selama kurang lebih satu minggu. Setelah menggunakan produk ini secara selang-seling, efek yang aku rasakan adalah wajah yang lebih lembab, meskipun fungsi ketiga varian tersebut bukan untuk melembabkan. Varian yang paling kusuka adalah ceramide (warna hijau tua) karena aku memiliki kulit sensitif. Untuk varian psychogenol, aku tidak bisa melihat manfaatnya secara langsung karena antioksidan berhubungan dengan kesehatan bagian dalam kulit. Untuk memutihkan, aku jujur tidak setuju dengan tag line ini, tetapi apabila disebutkan mencerahkan, aku rasa produk ini cukup mencerahkan.

        KAPAN DIAPLIKASIKAN: Saat pagi dan malam. Aku menggunakannya setelah toner.

        HARGA : Rp 289.000 per paket.

        RECOMMENDED: Yes! Untuk varian tertentu.

        CONTACT PERSON:
        Website: www.v10plus.co.id
        Whatsapp: 081286967999
        Line: v10plus_indonesia
        Instagram: v10plus_indonesia

        See you in another post!
        <3


        Laneige Water Supreme Finishing Pact No. 2 Natural Beige Review (Bahasa Indonesia)

        $
        0
        0
        Hi semuanya! Hari ini aku mau me-review produk yang selalu ada di make up pouch-ku untuk touch up, yaitu Laneige Water Supreme Finishing Pact No. 2 Natural Beige alias bedak Laneige. Awalnya, aku sama sekali tidak tertarik sama bedak Laneige ini karena emang yang booming dari brand Laneige kan cushion-nya. Namun, suatu ketika bedak padat yang biasanya aku pakai tutup counter-nya di Indonesia, sehingga mamaku menyarankan aku untuk membeli bedak Laneige ini aja (secara mamaku emang penyuka produk Laneige). Akhirnya, atas saran dan bujukan dari mamaku, aku membeli bedak ini. Ternyata hasilnya bagus dan cocok banget di aku.

        Packaging produk Laneige ini memang minimalis dan cantik banget, ya. Aku suka banget sama kemasan bedak padat ini karena warnanya putih dengan pastel holographic! Kemasannya juga cukup simple, elegan banget untuk wanita dewasa seumuranku *halah.

        Shade produk yang aku beli ini adalah No. 2 Natural Beige. Warna ini sepertinya adalah warna yang paling netral (seperti namanya Natural) dan kalau di cushion mungkin sama dengan nomor 21. Produk ini berisi 15 gram bedak dalam bentuk padat dan kadaluarsanya adalah sekitar 2 tahun.

        Di dalam kotak, terdapat produk bedak padat, puff dan kertas petunjuk. Kalau tidak salah, setiap produk diberikan puff cadangan sehingga jika puff yang dipakai rusak, kita masih mempunyai satu puff lagi sebagai cadangan. Kemasan bedak padat ini cukup bulky, sehingga apabila kita ingin membawanya untuk bepergian, kita harus mempersiapkan kotak make up yang ukurannya sedang agar bisa masuk. Kelebihannya ialah, karena bentuknya yang bulky, bedak ini tidak mudah pecah saat jatuh.

        Aku sudah menggunakan bedak ini sekita beberapa bulan, makanya bedak Laneige-ku sampai kotor gini. Aku pribadi sih suka banget sama bedak Laneige yang ini, mungkin yang aku tidak suka hanya harganya ya yang cukup pricey. Nah, di atas produk bedak, ada tutup dari plastik transparan yang fungsinya untuk membatasi bedak dan puff agar keduanya tetap higenis.

        Bedak ini teksturnya sangat halus dan menurutku cukup pigmented untuk meng-cover wajah yang kemerahan, tetapi kalau wajah berjerawat sepertinya tidak tercover, ya. Menurutku bedak Laneige ini merupakan salah satu bedak padat yang teksturnya paling halus. Suka banget!


        REVIEW LENGKAP:

        KEMASAN: Elegan, simple, minimalis. Suka banget dengan kemasannya yang gak rame dan cocok untuk semua umur. Ukuran kaca standar. Bentuk kemasan agak bulky sehingga apabila bedak ini ingin dimasukan ke dalam make up pouch, kalian harus menyiapkan kotak make up yang cukup besar untuk menampungnya, Oh iya, puff-nya lembut banget sehingga saat bedak diaplikasikan, rasanya nyaman di wajah.

        TEKSTUR, WANGI, WARNA: Tekstur bedak ini sangat halus (mungkin didukung dengan puff-nya juga), dan wanginya semacam bedak-bedak pada umumnya sehingga tidak mengganggu indra penciuman. Warnanya cocok di kulitku, memang saat diaplikasikan agak sedikit terang, tetapi lama kelamaan dia akan menyerap dan warnanya jadi lebih toned down (mengikuti warna kulit). Warna Natural Beige (No. 2) ini setara dengan warna BB Cushion yang 21 Natural.

        PIGMENTASI: Menurutku bedak ini cukup pigmented dan bisa meratakan warna wajah dengan baik. Meskipun pigmented, bedak ini tidak membuat muka kita dempul atau cakey. Jika wajah kalian berjerawat, sepertinya masih harus ditutup concealer dulu, ya. Aku pribadi jarang mengaplikasikan bedak padat dengan menggunakan brush. Aku lebih sering pakai puff-nya sehingga lebih pigmented.

        KETAHANAN: Bedak ini tahan di ruang ber-AC sekitar 3-4 jam. Kalau keringetan, yah.. blas aja, langsung berminyak mukanya dan mungkin ilang sehingga harus touch-up. Untungnya, setelah touch-up, bedak ini gak menggumpal di wajah. Satu hal yang mesti aku tekankan saat menggunakan bedak: jangan menggunakan bedak saat wajah dalam keadaan basah menggunakan puff. Aku pernah mengaplikasikan bedak menggunakan puff saat wajah masih dalam keadaan basah karena pengaplikasian spf & foundation, dan yang terjadi ialah wajah jadi blotchy, gak rata, dan puff-nya rontok. Ugh. Kalau wajah dalam keadaan basah, baiknya pakai brush saja agar merata di wajah. Kalau mau menggunakan puff, baiknya tunggu wajah agak kering dulu.

        Foto di atas adalah sebelum dan sesudah menggunakan bedak padat ini. Bisa kita lihat, di bagian kiri, kulit wajahku kurang rata. Setelah menggunakan bedak ini, warna kulitku menjadi lebih rata. Namun, panda eyes tidak bisa ditutupi oleh bedak ini, sehingga perlu concealer untuk menutupinya.



        Foto di sisi kiri ialah foto sesudah menggunakan makeup, yaitu pada pukul 10 pagi. Foto di sisi kanan adalah foto wajah setelah jalan-jalan dan beraktivitas. Bedak pada bagian hidung sudah luntur karena minyak sehingga harus di touch-up.

        HARGA: Rp 390.000,00

        WHERE TO BUY: Produk ini bisa dibeli di counter-counter Laneige, seperti di Metro & SOGO, atau kalau lebih suka belanja online bisa beli di Sociolla. Aku juga punya voucher diskon Rp 50.000,00 dengan minimal pembelanjaan Rp 250.000,00, kalau tertarik boleh pakai kode voucher ini: SBNLAP6P. (produk klik di sini)

        RECOMMENDED? Yes, if you have the budget. Produk ini agak mahal, jadi pastikan nabung, ya!

        Makeover Intense Matte Lip Cream 011 Pompous & 006 Cosmopolitan (Makeover Lama vs Makeover Baru)

        $
        0
        0
        Halo semua! Akhirnya setelah sekian lama aku nggak review lipstick, aku review lipstick lagi. Salah satu alasanku jarang me-review lipstick adalah karena aku sebenernya ingin hemat. Aku gak mau beli barang yang sebenarnya gak aku butuhin. Kalau lipstick aku belum habis, aku berusaha keras untuk gak beli, ya meskipun godaannya besar juga, ya. Nah, beberapa minggu lalu kebetulanlip cream Emina ku habis, jadi aku membeli salah satu lip cream favorit aku yaitu Makeover dengan seri terbarunya, yaitu nomor 011 Pompous. Di review kali ini aku gak akan cuma bahas Pompous, tetapi juga lip cream versi lamanya yaitu 006 Cosmopolitan sebagai perbandingannya.

        klik untuk memperbesar
        Kotak dari lip cream ini sama seperti dulu. Berwarna abu-abu kehitaman dengan berbagai penjelasan yang menurutku sudah cukup lengkap, seperti ingredients, produsen, dan tanggal kadaluarsa. Aku pribadi dari dulu memang kurang suka dengan kemasan luarnya, rasanya kurang simple dan kurang cute hahaha. Ya, ini hanya selera pribadi ya.

        Ukuran botol lip cream masih sama seperti dulu. Ada penjelasan mengenai jenis lip cream dan kode produksinya. Aku pribadi suka dengan botolnya, meskipun terbuat dari kaca plastik, botol ini tidak ringkih dan sangat kuat ketika jatuh sehingga tidak mudah bocor. Satu yang kurang dari kemasan lip cream ini adalah tidak adanya tanggal kadaluwarsa, jadi kita harus menuliskan di selembar kertas dan menempelkannya di botol untuk mengingatkan kita.

        POMPOUS

        KEMASAN: Untuk box-nya, seperti kemasan lamanya aku kurang suka karena tidak sesuai dengan seleraku. Untuk botolnya, aku suka banget karena bentuknya kokoh, tidak mudah pecah dan kaca plastiknya tebal. Pada saat botolnya dibuka, bagian kuasnya berbentuk miring atau slanted sehingga memudahkan kita saat mengaplikasikan lip cream ini. Kekurangan dari kemasan botol untuk lip cream adalah seringnya lip cream luber ke bagian luar sehingga harus terus dibersihkan.

        WARNA: Warna lip cream ini adalah warna nude orange, dan warna MLBB banget. Di antara semua warna nude yang disediakan oleh Makeover, menurutku warna ini yang paling netral dan cocok ke semua warna kulit karena nude yang lain cenderung gelap atau cool tone, sedangkan warna Pompous ini benar-benar warm tone sehingga cocok untuk kulit asia.

        TEKSTUR: Tekstur Makeover yang seri baru entah mengapa cenderung lebih cair ketimbang yang lama. Aku sendiri lebih prefer ke tekstur yang lebih cair ini karena lebih mudah diaplikasikan. Teksturnya moussy tetapi agak cair. Ketika diaplikasikan ke bibir, lip cream ini glides on smoothly, gak susah untuk diaplikasikan. Namun, satu kekurangan yang aku sadar setelah aku beberapa kali pakai lip cream ini ialah warnanya yang cenderung semakin gelap ketika diaplikasikan berkali-kali. Oleh karena itu, ada baiknya kalau mau aplikasi ulang, dihapus dulu sisa lip cream-nya agar ketika diaplikasikan warnanya tetap cantik. Selain itu, Makeover seri baru ini lebih mengaksentuasi garis-garis bibir dibanding seri lama.

        PIGMENTASI: Karena teksturnya yang moussy cenderung cair, lip cream ini mempunyai pigmentasi yang bagus dan bisa menutupi warna hitam di bibir. Warna yang dihasilkan juga cukup sesuai dengan apa yang ada di botol, tetapi dalam beberapa jam warnanya akan cenderung menggelap.

        KETAHANAN: Setelah diaplikasikan dan ditunggu sampai kering, lip cream ini tidak transfer dan bertahan cukup lama. Lip cream pada bagian dalam bibir akan hilang ketika kita makan, sehingga kita harus selalu siap sedia membawa lip cream ini kemana-mana. Bagian luar bibir cukup tahan untuk beberapa jam.

        WANGI & RASA: Wanginya seperti kue, sama seperti dulu. Rasanya juga biasa aja dan nyaman ketika diaplikasikan ke bibir.

        HARGA: antara Rp 75.000 - 100.000 tergantung promo.

        COSMOPOLITAN

        KEMASAN: Sama seperti penjelasan lip cream Pompous, kemasan luarnya kurang kusukai karena tidak sesuai dengan seleraku. Untuk botolnya, aku suka banget karena bentuknya kokoh, tidak mudah pecah dan kaca plastiknya tebal. Bagian kuasnya sama seperti yang baru, berbentuk miring atau slanted sehingga memudahkan kita saat mengaplikasikan lip cream ini. Namun, mungkin karena sudah digunakan cukup lama, bagian kuasnya agak menggumpal. Selain itu, kekurangan dari kemasan botol untuk lip cream adalah seringnya lip cream luber ke bagian luar sehingga harus terus dibersihkan.

        WARNA: Warna Cosmopolitan adalah true red. Ini adalah satu-satunya warna merah yang aku punya. Aku beli Makeover warna ini juga karena pada saat itu belum punya warna merah. Menurutku warna merahnya sangat cantik, bisa memberikan ilusi cerah pada wajah, gigi putih, dan membuat makeup kita jadi terlihat lebih wah. Kekurangan dari warna merah adalah sulit untuk diaplikasikan dengan rapi sehingga harus menggunakan kuas bibir tersendiri agar hasilnya lebih bagus.

        TEKSTUR: Tekstur lip cream ini adalah moussy kental. Meski begitu, ketika diaplikasikan ke bibir, lip cream ini glides on smoothly, gak susah untuk diaplikasikan. Lipcream ini tidak mengaksentuasi garis-garis bibir. Satu kekurangan yang lagi-lagi aku sadari setelah aku beberapa kali pakai lip cream ini ialah warnanya yang cenderung semakin gelap ketika diaplikasikan berkali-kali.

        PIGMENTASI: Karena teksturnya yang moussy kental, pigmentasinya benar-benar oke dan menutupi pinggiran hitam pada bibir. Warnanya juga sesuai dengan apa yang ada di botol.

        KETAHANAN: Lip cream ini tidak transfer dan bertahan cukup lama. Pada bagian dalam bibir lagi-lagi lip cream ini akan hilang ketika kita makan, sehingga kita harus selalu siap sedia membawa lip cream ini kemana-mana. Selain itu, karena warnanya yang merah, ketika kita makan dan lip cream ini hilang, perbedaan warnanya cukup terlihat sehingga perlu diaplikasikan lagi.

        WANGI & RASA: Wangi kue dan tidak ada rasa.

        HARGA: Rp 75.000 - 100.000.

        PERBANDINGAN 
        Pada foto pertama, aku menunjukan perbedaan lip cream yang lama dan baru serta menunjukan kedua warnanya. Pada foto kedua, aku mengaplikasikan dua lip cream ini sekaligus. dengan Pompous pada dasarnya dan Cosmopolitan pada bagian dalam bibir (agar terlihat seperti korea-korea-an).
        Perbedaan yang signifikan antara kedua lip cream ialah:
        Makeover lama: Tekstur lebih kental, sangat pigmented, tidak mengaksentuasi garis bibir, tetapi lebih menggumpal.
        Makeover baru: Tekstur lebih cair, pigmentasi cukup oke, mengaksentuasi garis bibir. tidak menggumpal.

        BELI DIMANA?Bisa dibeli di drugstore seperti Watson & Guardian, department store seperti Matahari dan Metro, serta di marketplace seperti Sociolla dan online shop lainnya.

        RECOMMENDED? Yes!

        Coupon code untuk kamu yang ingin dapat diskon saat berbelanja di Sociolla: SBNLAP6P.
        Enjoy!

        Extica Fabulous BB Cream Review

        $
        0
        0
        Hai guys! Kali ini aku mau me-review bb cream lokal dari Merk Extica, yaitu Fabulous BB Cream. BB Cream ini sudah cukup lama keluar di pasaran dan dijual secara online dan off-line di drugstore seperti Watsons.

        Klik untuk memperbesar
        Box dari produk ini berwarna putih, kuning dan pink pastel dengan dilengkapi berbagai penjelasan. Menurutku untuk penjelasannya sudah cukup lengkap dan bahkan ada kode BPOM-nya jadi aman untuk digunakan. Namun, aku pribadi kurang suka dengan box-nya yang biasa banget dan cenderung kurang menarik.  Untuk packaging bb cream-nya sendiri berbentuk tube yang cukup lembek sehingga cairan di dalamnya mudah dikeluarkan. Namun, lagi-lagi aku kurang suka dengan warna tube-nya yang terkesan jadul. Mungkin tim Extica bisa memperbaiki lagi packaging-nya agar lebih menarik, ya!

        Produk bb cream ini dibuat di Taiwan. Di belakang box terdapat beberapa claim yang disebutkan oleh Extica, yaitu:
        - Memberikan coverage yang natural pada wajah dan manfaat tambahan pada perawatan kulit
        - Meminimalisir penampakan pori-pori pada kulit wajah anda
        - Mengembalikan kelembaban kulit
        - Memncegah kerusakan kulit wajah akibat pengaruh buruk sinar matahari.
        Cara pakai dari produk ini adalah:
        "Usapkan secara merata ke seluruh wajah atau daerah yang diinginkan setelah pemakaian pelembab. Dapat menggunakan ujung jari, spons atau kuas yang lembut".

        Bb cream ini mengandung bau parfum yang cukup kuat sehingga bagi kalian yang tidak suka dengan bau parfum pada foundation / bb cream, mungkin produk ini kurang cocok bagi kalian. Aku pribadi tidak begitu masalah dengan baunya karena memang meski awalnya bau tersebut cukup menganggu, tapi setelah diaplikasikan ke wajah, baunya berangsur-angsur menghilang.

        Tekstur dari bb cream ini cukup kental sehingga agak sulit ketika diaplikasikan. Untuk ukuran bb cream, teksturnya cukup tebal sehingga bb cream ini sangat terasa ketika diaplikasikan ke wajah. Menurutku ada baiknya bb cream ini dicampur dengan luminizer atau liquid highlighter sehingga teksturnya mencair.

        REVIEW LENGKAP:

        KEMASAN: Untuk kemasan luar atau box-nya, menurutku pemilihan warna box cukup bagus (warna pastel) tetapi mungkin pemilihan font agak kurang menarik. Untuk kemasan dalam, bb cream ini dikemas menggunakan tube elastis berwarna putih mutiara sehingga poin plusnya adalah produknya menjadi lebih mudah dikeluarkan. Namun lagi-lagi, aku kurang begitu suka dengan warna tube-nya yang cenderung muted dan kurang menarik. Meskipun begitu, packaging bukanlah segalanya buatku, asalkan produknya bagus, it's ok!

        WANGI: Wanginya menurutku cukup kuat. Awal ketika aku mengaplikasikan produknya ke wajah, baunya sangat terasa, tetapi lama kelamaan baunya hilang. Wanginya seperti parfum sehingga bagi kalian yang kurang suka dengan wangi pada foundation, mungkin produk ini bukan untuk kalian.

        WARNA: Warnanya sebenarnya agak keterangan di aku satu tone (aku Mac NC 20-25) sehingga harus diakali dengan bronzer., tapi masih masuk di kulit kok. Satu kekurangan dari produk ini adalah, produk ini hanya tersedia satu warna saja sehingga yang bisa menggunakannya hanya mereka yang berkulit terang. Kalau aku bisa ukur, warna bb cream ini adalah Mac NC 21.

        TEKSTUR: Cukup kental untuk ukuran bb cream sehingga agak sulit ketika mau diratakan. Untuk meratakannya, aku sarankan kalian mencampurkan bb cream ini dengan highlighter atau luminizer agar teksturnya lebih encer. Bb cream ini cukup terasa ketika ditaruh di wajah, mungkin karena teksturnya yang kental.Tekstur kentalnya ini mungkin menimbulkan satu kekurangan yang cukup krusial, yaitu bb cream ini terasa mengambang di wajah dan tidak menyerap ke kulit sehingga tekstur di wajah benar-benar terlihat (kalau  dilihat secara langsung).

        COVERAGE: Untuk ukuran bb cream, menurutku coverage-nya cukup baik karena dia bisa menutupi dark eyes. Mungkin hal ini juga disebabkan oleh teksturnya yang tebal kali, ya.

        KETAHANAN: Sekitar 2-3 jam.

        HARGA: Rp 75.000,00


        sesudah - sebelum menggunakan bb cream

        Aplikasi bb cream di satu wajah.

        See you in another post!

        Extica Sugar Shine Lipgloss Bubblegum

        $
        0
        0
        Hai guys! Hari ini aku kembali me-review lip product yaitu lip gloss. Jujur, aku bukan tipikal orang yang hobi pake lip gloss karena aku tidak suka ada rasa lengket di bibir, tapi lip gloss ini worth to try karena dia beda; lip gloss ini pigmented dan glittery. Packaging luar dari produk ini sama seperti lip gloss lainnya (seperti gambar di atas). Aku suka dengan design-nya yang lucu dan berwarna, benar-benar menarik perhatian.

        Di bagian belakang produk ini terdapat informasi mengenai lipgloss ini. Ada ingredients, tanggal kadaluwarsa, dan informasi lain. Sepertinya aku tidak menemukan kode BPOM di packaging luarnya, tetapi ketika aku cek di website BPOM, produk ini terdaftar dengan jenis Bubblegum. Aku sendiri gak tau shade-nya warna bubblegum karena tidak ada tulisannya di packaging.

        Aku suka packaging lip gloss ini yang terbuat dari botol plastik sehingga tidak mudah pecah. Aku suka juga design-nya yang simple tapi cute dengan gambar buah (nggak tau buah apa) di atasnya. Yang agak membingungkan ialah kenapa namanya bubblegum, tapi gambar produknya buah? Tapi overall, aku suka packaging-nya. Produknya pun dapat terlihat dari botol sehingga memudahkan kita untuk memilih warna yang kita mau.

        Seperti liquid lipstick, lip gloss ini mempunyai tangkai untuk mengambil produknya, Bentuknya bulat dan pipih, membuatnya mudah untuk diaplikasikan. Bentuk tangkainya juga panjang sehingga lip gloss ini cukup nyaman untuk digunakan.

        Saat diaplikasikan, lip gloss ini sangat pigmented dan glittery. Wanginya enak banget, bau buah yang sama sekali tidak menyengat. Teksturnya agak tebal, tapi hasilnya cantik ketika diratakan.

        REVIEW LENGKAP:


        KEMASAN: Lucu dan eye-catching! Aku suka banget dengan design packaging-nya yang lucu dan berwarna, juga menggambarkan isi produknya. Packaging luar-nya adalah seperti tipikal lipgloss kebanyakan dan packaging dalamnya lebih mirip seperti liquid lipstick. Satu yang menjadi concern-ku adalah, ketidaksesuaian nama produk dan gambarnya. Produk ini bergambar buah (yang aku pun tak tahu buah apa) tapi namanya bubblegum. Tapi ini tidak menjadi masalah besar buatku. 
        Bagian tangkai untuk mengaplikasikan produknya juga aku sangat suka karena dia panjang, pipih, dan bagian ujungnya bundar, memudahkan kita untuk mengaplikasikan produknya.

        WARNA: Aku suka dengan warnanya yang bright, cheerful, bold. Warna yang dihasilkan adalah pink-red dengan tambahan glitter sehingga warnanya menjadi metalik dan mengkilap ketika diaplikasikan.

        TEKSTUR: Seperti lip gloss pada umumnya, tekstur lip gloss ini cenderung kental. Ketika diaplikasikan ke bibir, ada rasa 'berat' dan lengket, tetapi cukup nyaman ketika digunakan dan juga tidak menggumpal. Pastikan kalian mengaplikasikannya sendiri-sendiri di bagian atas dan bawah bibir, jangan dikatupkan.

        PIGMENTASI: Untuk ukurang lip gloss, pigmentasinya top banget. Lip gloss ini tidak sheer, sehingga bisa digunakan sendiri tanpa base lipstick. Namun, meskipun pigmented, lip gloss ini belum bisa meng-cover bagian pinggir bibir yang hitam. Oleh karena itu, bagi yang bagian pinggir bibirnya hitam, ada baiknya gunakan lipstick dulu sebagai dasar sehingga tidak terlihat aneh.

        KETAHANAN: Kalau tidak ada aktivitas yang menyangkut bibir (makan, minum), bisa bertahan sampai 3 jam. Tetapi jika ada aktivitas, warna lip gloss ini akan hilang di bibir. Untuk mengurangi kelengketannya, kita bisa menempelkan bibir kita ke tissue dan dengan begitu lip gloss ini akan lebih tahan lama.

        WANGI & RASA: Wangi buah, rasanya juga seperti buah. Not my kind of preference, aku lebih suka produk bibir yang tidak berbau dan berasa. Meski begitu, hal ini bukan masalah yang cukup besar buatku.

        HARGA: Rp 35.000,00 - Rp 40.000,00. Tersedia di drugstore seperti Watsons dan juga online.



        Recommended? Yes!

        Rollover Reaction CHUNKY! Lip and Cheek Crayon in Kahlo Review

        $
        0
        0
        Hari Senin minggu lalu saat aku pulang kantor, aku pergi ke Plaza Indonesia untuk menonton Avengers: Infinity War. Sebelum menonton, aku menyempatkan diri mengunjungi store Rollover Reaction yang baru dibuka untuk membeli lip crayon yang baru launching ini. Aku pribadi memilih untuk langsung pergi ke store-nya agar aku bisa coba-coba warna mana yang cocok denganku. Akhirnya, aku memilih warna Kahlo (yakin banget ini inspirasinya dari my muse, Frida Kahlo).

        Mungkin kalian yang baca ini agak sedikit bingung, mengapa aku memilih lip crayon ketimbang liquid lipstick-nya Rollover? Jawabannya adalah,
        1. I'm done with liquid lipstick trend. Aku sudah punya banyak liquid lipstick dan kebanyakan hanya bisa dipakai di rumah karena jujur menggunakannya cukup ribet apalagi kalau buru-buru. 
        2. Aku ingin beli produk yang bisa dijadikan cream blush karena sekarang emang lagi tren banget kan blush on sepipi gitu yang kaya dipakai Make Up Artist. Jadi aku memutuskan untuk beli ini.

        Lalu, kenapa warna Kahlo?
        Sebenarnya saat aku milih-milih produk di sana, aku tertarik oleh dua produk, yaitu lip crayon ini dan Halolight. Tapi berhubung aku gak suka pakai highlighter, aku gak jadi beli. Lalu dari lip crayon ini, ada dua warna yang aku suka yaitu Kahlo dan Carlo karena aku pribadi lebih cocok pakai blush on warna orange (sebenarnya semua warna bagus-bagus!). Namun, warna Carlo ini sepertinya aku sudah punya di rumah dan kebetulan aku belum punya warna red brick seperti Kahlo, jadi aku memutuskan beli warna Kahlo.

        Karena kemarin aku beli di counter, staf Rollover memberiku freebies berupa stiker dan keychain buat ngaca. Stikernya lucu banget sih asli, bisa dipakai untuk planner-ku.

        Aku selalu suka dengan box produk-produk Rollover Reaction karena box-nya itu feminin dan aesthetic (alias jaman now) banget. Warna di box-nya sedikit merepresentasikan warna lipstick. Packaging lip crayon-nya sendiri sesuai dengan nama serinya yaitu Chunky alias besar atau gendut. Bentuk lip crayon ini sama seperti lip crayon pada umumnya dengan 5/6 bagian berbahan matte dan 1/6 bagian berbahan glossy.  Jujur pas aku coba buka packaging-nya ini agak seret karena bahan matte-nya jadi kalian harus hati-hati banget untuk buka dan tutupnya.

        Penjelasan mengenai produk ada di bagian box-nya, jadi kalau kalian ingin mengingat tanggal kadaluarsanya, pastikan untuk tidak membuang box-nya atau kalau mau dibuang, dicatat di kertas ya. Produk ini juga sudah tercatat di BPOM jadi lebih secure untuk digunakan.

        Saat pertama kali dibuka, aku cukup kaget dengan bentuknya yang bulat seperti kubah. Awalnya aku pikir bentuknya akan lebih runcing. Bentuk lip crayon seperti ini akan menyulitkan kita untuk membentuk full lips yang harus menjangkau sudut-sudut bibir. Namun, apabila digunakan untuk ombre lips, lip crayon ini super gampang untuk digunakan. Jadi, tergantung kebutuhan ya.

        Bagi pemilik produk bibir berbentuk stick, hati-hati dalam menaruh produk bibir kalian karena apabila ditaruh di tempat panas, lipstick kalian bakalan luber dan meleleh. Waktu itu aku menaruh lip crayon ini di tas tapi entah mengapa mungkin karena cuaca yang terlalu panas, lip crayon ini sempat jadi glossy banget tanda mulai meleleh. Jadi hati-hati menaruhnya ya.

         Di bagian bawah lip crayon terdapat sedikit penjelasan mengenai jenis dan nama produk serta kode BPOM. Lip crayon ini isinya tidak terlalu banyak, hanya 3 gram saja. Jauh lebih banyak liquid lipstick ketimbang lip crayon ini.

        Warna yang dihasilkan lip crayon ini adalah merah bata atau red brick dengan dasar orange. Warna di sebelah kiri adalah sebelum di-blend dan warna di sebelah kanan adalah warna setelah di-blend. Menurutku warna ini cantik banget dan aku pribadi belum pernah punya warna ini. Untuk penjelasan lengkap simak di bawah ini.

        FULL REVIEW:

        KEMASAN: Untuk box-nya aku suka banget karena Rollover Reaction mengusung tema feminim dan aesthetic. Untuk produknya sendiri packaging-nya sama seperti lip crayon pada umumnya, tetapi kekurangannya adalah bahan matte pada lip crayon ini membuat lip crayon ini sulit untuk dibuka tutup sehingga kita harus hati-hati banget. Bentuk lip crayon ini adalah kubah atau bulat sehingga sangat mudah apabila ingin membuat ombre lips tetapi akan sedikit sulit untuk membuat full lips karena ujungnya yang terlalu besar untuk menjangkau area sudut bibir. Isi dari produk ini hanya 3 gram saja, tidak sebanyak lip cream lain.

        WARNA: Pilihanku jatuh ke warna Kahlo karena warna merah bata (red brick) dengan dasar orange seperti ini aku belum punya dan warnanya bagus untuk dijadikan blush on sekaligus lipstick. Menurutku warna ini akan cocok pada semua warna kulit. 

        TEKSTUR: Teksturnya satin. Ketika diaplikasikan di bibir, tekstur awalnya satin sehingga lip crayon ini glides on smoothly. Sebelum diaplikasikan, pastikan bibir kalian dalam keadaan sehat ya (tidak pecah-pecah) agar hasilnya menjadi lebih cantik. Setelah kira-kira 1 menit, lip crayon ini akan berubah jadi matte. Oleh karena itu, saat diaplikasikan ke pipi, sebaiknya cepat-cepat di-blend, kalau tidak nantinya akan terlihat aneh (tebal tipis). Menurutku lip crayon ini agak sulit untuk di-blend jika langsung ditaruh di pipi, mungkin baiknya ditaruh di tangan dulu baru diaplikasikan menggunakan beauty blender. Lip crayon ini tidak mengaksentuasi garis bibir dan tidak memperbesar pori-pori di pipi.

        PIGMENTASI: Menurutku lip crayon ini cukup pigmented, tetapi tidak se-pigmented liquid lipstick (karena teksturnya satin). Di pipi juga cukup terlihat tetapi harus aplikasikan agak banyak (lima dot di setiap bagian pipi). Lip crayon ini bisa menutupi pinggiran hitam di bibir tetapi masih sedikit terlihat sheen hitamnya.

        KETAHANAN: Karena teksturnya yang berubah dari satin ke matte, lip crayon ini tidak transfer. Jika tidak makan dan minum lip crayon ini bisa bertahan 3-4 jam, tetapi kalau makan akan hilang. Untuk di pipi juga cukup tahan lama (3-4 jam), tetapi apabila ingin lebih intens, bisa menggunakan blush on powder.

        WANGI & RASA: Wanginya dan rasanya hanya terasa sedikit, seperti buah. Namun tidak terlalu disadari karena hanya sedikit saja.

        HARGA: Rp 125.000,00. Bisa dibeli di counter Rollover Reaction di Plaza Indonesia lt. 4, di website Rollover Reaction, di Sociolla.

        RECOMMENDED? Yes! Tapi kalau kalian penyuka full lips, kalian harus lebih bersabar untuk menggunakannya ya.

        p.s: lip crayon ini juga bisa digunakan untuk eyeshadow tetapi aku belum coba. Mungkin next time ya!

        Full lips. Aku menggunakan bantuan lip brush karena agak sulit menjangkau pinggir-pinggir bibir.


        Ini adalah ketika dipakai full lips ke seluruh bibir. Aku suka sekali dengan warnanya! Merah bata tidak terlalu bold tapi masih bisa membuat wajah lebih bright. Blush on-nya bukan dari Rollover, tapi dari Mizzu (review di sini)

        Di sini aku menggunakan lip crayon sebagai paduan ombre lips. Dasarnya adalah lip cream dari Emina (review di sini) lalu di tengah bibir aku aplikasikan lip crayon ini. Warnanya jadi lebih bagus dan tidak se-bold tadi. Aku juga menggunakannya pada pipi namun ditambah dengan blush on Makeover.

        see you in another post!

        Pengalaman Mendaftar S2 Kenotariatan di UI

        $
        0
        0
        sumber: https://www.facebook.com/simak.ui/ dan https://www.kaskus.co.id/thread/55b97d6b582b2ee9298b456a/berjuang-keras-untuk-masuk-magister-kenotariatan-universitas-indonesia/
        Halo semuanya! Kalau biasanya aku sharing tentang make up dan fashion, kali ini aku mau sharing pengalaman aku mendaftar S2 Kenotariatan di UI. Pengalamanku mendaftar SIMAK UI ini merupakan pengalaman yang sangat berharga, melelahkan, sekaligus melegakan. Aku bakal share tahapan masuk sampai tips bagaimana bisa diterima. Posting-anku kali ini tidak ada maksud sombong sama sekali, hanya share pengalaman saja, siapa tau ada teman-teman yang berminat juga masuk UI dan bingung bagaimana melewatinya.

        MENGAPA MAGISTER KENOTARIATAN?
        Sebenarnya aku punya beberapa alasan mengapa mau masuk ke Magister Kenotariatan UI, tetapi salah satu alasannya adalah karena aku cenderung lebih suka Hukum Perdata ketimbang Hukum Pidana. Sewaktu S1 dulu aku lebih tertarik mata kuliah bidang Hukum Perdata, menurutku Hukum Pidana jauh lebih kompleks. Selain itu, prospek kerja dari Notaris juga sepertinya bagus. Meskipun perjuangan untuk membuka kantor Notaris di suatu daerah semakin hari semakin dipersulit dan bahkan sampai ada wacana penutupan MkN di Indonesia, ternyata tak menyurutkan langkah banyak orang untuk menjadi Notaris. Buktinya ketika aku tes (di UI dan di UNDIP), begitu banyak orang yang mendaftar menjadi Notaris.

        MENGAPA UI?
        Alasan utamaku ingin diterima di UI adalah karena UI adalah universitas negeri yang masih dekat Jakarta. Alasan yang tidak berbobot bukan?? Kebanyakan orang ingin masuk UI karena UI merupakan salah satu Universitas terbaik dan bergengsi di Indonesia. Aku sih, asalkan itu Universitas Negeri, ya tidak apa-apa. Bahkan sebelumnya, aku sempat mau masuk MkN Universitas Swasta, tetapi karena tahun lalu ada wacana prodi MkN mau ditutup, aku jadi was-was dan lebih memilih mengamankan diri dengan masuk Universitas Negeri. For your information, sekarang gelar untuk lulusan MkN UI adalah Magister Hukum atau MH. 
        Sebenarnya, selain UI aku juga mendaftar ke Universitas Diponegoro alias UNDIP. Kalau ada waktu, aku bakal share juga pengalamanku (dan juga perjuangan!) terbang ke Semarang hanya demi ujian masuk di UNDIP.

        SIMAK UI
        Untuk masuk ke jenjang Magister atau S2, satu-satunya jalur yang disediakan oleh UI adalah melalui jalur SIMAK (Seleksi Masuk). SIMAK UI diadakan tiga kali dalam setahun, semester ganjil diadakan dua kali (gelombang 1 dan gelombang 2)  untuk kelas di Depok dan semester genap diadakan satu kali untuk kelas di Salemba.
        Contoh pada tahun 2017:
        → Untuk gelombang semester ganjil ke-1, pendaftaran diadakan mulai bulan Februari - awal Maret, kemudian ujian pada akhir Maret dan pengumuman ujian adalah satu bulan sesudahnya yaitu akhir April.
        → Untuk gelombang semester ganjil ke-2, biasanya pendaftaran diadakan mulai bulan April, kemudian ujian pada bulan Mei dan pengumuman ujian adalah bulan Juni.
        → Untuk gelombang semester genap, biasanya pendaftaran diadakan mulai bulan Oktober - awal November, ujian bulan November dan pengumuman pada bulan Desember.

        JADWAL KELAS DI UI
        Dari yang aku baca-baca, UI membuka dua kelas, yaitu ada kelas reguler (Senin – Jumat, mungkin juga Sabtu) dan kelas khusus (Jumat – Sabtu). Namun, tidak semua prodi mempunyai kelas khusus, contohnya adalah Kenotariatan yang hanya membuka kelas regulersaja. Kelas regulerdiadakan di UI Salemba. Harga untuk kelas khususpastinya lebih mahal daripada regulersehingga bagi kalian  yang ingin masuk kelas khusus, siapkan dana lebih ya.

        TAHAPANNYA BAGAIMANA?
        Mengenai bagaimana awal proses pendaftaran sampai diterima, aku akan membaginya menjadi beberapa tahapan.

        1.Mempersiapkan Berkas
        Berkas yang diperlukan untuk mendaftar SIMAK UI adalah yang paling simpel dan mudah disbanding pendaftaran ke Universitas Negeri lain. Dokumen yang dibutuhkan hanya tiga, yaitu:
        → Scan Ijazah S1 asli dan Scan Fotocopy Ijazah S1 yang telah dilegalisir (kalau belum ada bisa menggunakan Surat Keterangan Lulus atau SKL)
        → Scan Transkrip Nilai S1 asli dan Scan Fotocopy yang telah dilegalisir
        → Scan KTP
        Ada opsi untuk mempersiapkan dokumen lain seperti hasil TPA Bappenas dan TOEFL, tapi dokumen tersebut tidaklah begitu penting karena saat diunggah, dokumen tersebut tidak wajib.

        2.Mendaftar
        Pendaftaran SIMAK UI dilakukan melalui website http://penerimaan.ui.ac.id/id. Pertama-tama kalian harus membuat id atau account terlebih dahulu. Setelah membuat akun dan menggunggah foto, kalian log in dan kemudian buat pendaftaran. Setelah itu, lakukan verifikasi pendaftaran dan pastikan data yang kalian masukan sudah benar. Kemudian unggah berkas persyaratan dan kemudian kalian membayar biaya pendaftaran. Biaya pendaftaran untuk pascasarjana adalah Rp 750.000,00. (cara ada di http://penerimaan.ui.ac.id/id/page/payment).
        Setelah mendaftar dan membayar, kalian akan diberikan kartu ujian dalam bentuk pdf yang kemudian harus di print berwarna untuk kemudian dibawa pada saat ujian.
        Tips: Usahakan ikut pendaftaran gelombang pertama karena menurutku kesempatannya lebih besar ketimbang yang ikut gelombang dua dan gelombang semester genap. Kalau gelombang pertama tidak masuk, coba lagi di gelombang kedua. Gak ada salahnya untuk mencoba.

        3. Belajar
        Ini nih tahap yang paling penting namun melelahkan dan menguras energi.. belajar! Sebagai lulusan sarjana hukum yang tidak begitu suka matematika, aku benar-benar malas untuk bertemu lagi dengan materi tersebut. Namun kenyataannya, kami dipertemukan lagi pada saat SIMAK UI. Mengenai apa yang dipelajari untuk SIMAK pascasarjana, SIMAK terdiri dari dua bagian, yaitu TPA dan Bahasa Inggris. 
        TPA atau Tes Potensi Akademik terdiri dari 100 soal dengan 3 bagian, yaitu:
        - Kemampuan Verbal, terdiri dari sinonim, antonim, padanan kata, dan menjawab pertanyaan dari bacaan.
        - Kemampuan Kuantitatif, terdiri deret, grafik, pecahan, bangun datar, dan aljabar.
        - Penalaran, terdiri dari gambar bangun ruang dan penalaran analitis bacaan.
        Tes Bahasa Inggris terdiri dari 100 soal dan kebanyakan isinya adalah satu bacaan untuk menjawab 5 soal. Kalian bisa melihat contoh soal test tahun lalu dari link ini: http://simak.ui.ac.id/download-2.html?did=16
        Untuk mempelajari TPA, kalian bisa membeli buku TPA Otto Bappenas yang banyak dijual di Gramedia. Dengan terus berlatih, kalian akan lebih kenal soal-soalnya dan cara menyelesaikannya. Aku sampai membeli 3 buku sangking paniknya mau ujian UI. 
        Kalau kalian mempunyai budget lebih, kalian bisa coba ikut les masuk UI di Lembaga Belajar sekitar Depok. Aku gak tau pastinya dimana karena aku baru tahu setelah aku ujian. Biayanya mulai dari dua sampai sepuluh juta rupiah.
        TIPS: Belajarlah minimal satu minggu sebelum ujian. Usahakan juga sekali belajar menyelesaikan 1 paket soal TPA atau 1 paket soal Bahasa Inggris. Cobalah beberapa paket soal agar kalian semakin terlatih. Kalau bisa coba juga pakai jam (satu paket soal waktunya adalah 2 jam).
        P.S: Perlu diketahui, tes SIMAK UI dibuat oleh Tim Soal dari UI sehingga tiap tahun soalnya akan berbeda jenis (tidak seperti TPA Otto Bappenas yang selalu sama jenisnya). Misalnya soal kemampuan verbal pada tahun 2016 lebih banyak antonim, di tahun 2017 lebih banyak perbandingan. Di tahun 2016 lebih banyak soal kuantitatif deret, di tahun 2017 lebih banyak grafik. Jadi persiapkan dengan sungguh-sungguh agar bisa menjawab semua jenis soal.

        4. Survei
        Karena kampus UI itu sangat besar dan luas, ada baiknya bagi kalian yang belum familiar dengan UI pergi minimal H-1 untuk mengecek lokasi. Bagi yang berasal dari luar kota, kalian bisa menyewa kos harian untuk menginap atau menginap di kamar teman yang kuliah di UI. Waktu itu aku kesana siang hari menggunakan KRL dan Bis Kuning menuju lokasi. Ternyata ujiannya dilakukan di beberapa gedung yang berbeda sehingga pastikan dimana lokasi ujian kalian agar tidak salah tempat.
        Transportasi: Saat aku melakukan survei, aku baru tahu kalau bis kuning untuk mengantar kita tidak beroperasi pada hari Minggu dan akan beroperasi pada jam 07.00 pagi sedangkan tesnya diadakan jam 07.00 pagi. Oleh karena itu, pastikan kalian datang lebih pagi dan mempunyai transportasi yang memadai (mobil pribadi, grab/go-car, KRL + ojek) agar tidak terlambat.

        5. Eksekusi
        Hari Minggu pagi aku pergi ke UI pukul 05.30 WIB (rumahku di Jakarta Barat) diantar oleh supir. Usahakan pergi sepagi mungkin agar tidak telat karena sampai di komplek UI ternyata sangat macet. Tes dimulai pada pukul 07.00 (verifikasi data), lalu 07.30 mulai ujian TPA dan 10.45 mulai ujian Bahasa Inggris. Jangan lupa membawa perlengkapan yang harus dibawa yaitu Kartu Ujian, KTP asli, dan alat tulis (hanya boleh pensil 2B, bolpen, penghapus, dan rautan). Pada saat ujian, tidak boleh menggunakan jam tangan sehingga kalian hanya akan bergantung pada aba-aba PIC-nya. Setiap setengah jam sekali, PIC akan memberitahu berapa waktu yang tersisa.
        ~ Untuk soal TPA-nya, benar-benar susah dan berbeda cukup jauh dengan yang dibahas di buku TPA. Jangan lupa bahwa sistem penilaian TPA UI berbeda dari ujian masuk universitas lain, yaitu Benar +4, Kosong 0, Salah -1. 
        TIPS dariku adalah, jawab aja, jangan terlalu pikirin skor. Jangan terlalu kosong kebanyakan juga. Waktu itu aku menjawab 85 dari 100 soal, jadi aku kosong 15 soal. Temanku yang ujian bareng jawab 95 dari 100 soal. Temanku yang lain, ujian tahun lalu, menjawab semua. Spoiler, kami bertiga diterima. Jadi kalau ada yang bilang "jawab sebisanya", boleh saja, tapi jangan kebanyakan kosongnya. Kalau ada yang bilang lagi: "Kalo gak yakin jangan jawab, gapapa kosong banyak," lebih baik jangan terlalu diikuti. Menurutku agar aman, isilah minimal 75 nomor (baik tau maupun nembak) dan maksimal 25 kosong.
        ~ Untuk soal Bahasa Inggrisnya, menurutku cukup gampang. Mirip dengan latihan soal yang diberikan UI dan mirip juga dengan soal UN Bahasa Inggris. Pada tes Bahasa Inggris tidak ada pengurangan nilai, jadi kalau gak tahu, ya nebak saja.
        JUJUR nih, setelah aku mengerjakan ujian UI, aku benar-benar minder karena aku merasa gak bisa kerjainnya. Mungkin aku hanya yakin 50 nomor dari 100 soal yang ada. Aku benar-benar pasrah dengan hasilnya dan sangat tidak yakin dan percaya diri bakal masuk. Apalagi aku diceritain oleh teman-teman bahwa banyak yang tidak tembus SIMAK UI, even yang pintar pun tidak masuk. Sedih banget, kan 😔
        JANGAN LUPA bawa bekal karena setelah tes berakhir, kawasan kampus UI menjadi sangat macet dan ramai. Tidak banyak kantin yang buka sehingga ada baiknya membawa makanan dari rumah agak tidak kelaparan.

        6. Menunggu Ketidakpastian
        Setelah melewati ujian tersebut, aku menunggu hasil pengumumannya selama satu bulan. Selama menunggu itu aku sering kepikiran, bagaimana hasilnya, apa yang akan aku lakukan kalau gak lulus. Aku juga sudah cerita di atas kalau aku juga mendaftar UNDIP karena takut gak keterima di UI. Rencana sih kalau gak masuk akan coba gelombang 2. Aku juga pada saat satu bulan itu sedang hectic dan sering ketiduran sehingga jadi jarang berdoa. Tapi Tuhan memang baik, banyak orang yang setiap hari mendoakan aku. H-1 pengumuman aku deg-degan sepanjang hari, sampai pada saat hari H pengumuman, aku membuka pengumuman dan thanks God aku keterima. Aku benar-benar lega dan bersyukur kepada Tuhan aku diterima, meskipun aku sudah pesimis dan pasrah (maaf ya jadi sok religius). Ini merupakan pengalaman yang berharga buatku. 
        Oh ya, pengumuman hasil seleksi biasa diumumkan pada jam 10.00 pagi di profil masing-masing peserta. Silahkan membuka penerimaan.ui.ac.id, log in, lalu liat hasil seleksi.

        TIPS MASUK PASCASARJANA UI?
        ➩ Usahakan ikut gelombang pertama agar kemungkinan diterima lebih besar.
        ➩ Banyak-banyak belajar dan latihan. Buku-buku TPA banyak tersebar di toko buku dan online, aku sendiri membeli versi Aristo Chandra dan Tim Master Eduka. Untuk soal Bahasa Inggris, coba download dari website UI (sudah di-link di atas).
        ➩ Jangan takut menjawab soal. Dari 100 soal yang ada, usahakan jawab minimal 75 soal dari 100 soal. Kalau tidak yakin, coba cari jawaban yang mungkin paling benar. 
        ➩ Jangan serba mendadak dan mepet. Usahakan persiapkan segala berkas dari jauh-jauh hari sehingga kita semakin siap dalam mendekat hari H.
        ➩ Banyak-banyak berdoa sama Tuhan yang Maha Esa. Ini klise, tapi aku yakin kalau Tuhan pasti melihat usaha dan kegigihan kita. Kalau memang jalannya, pasti dimudahkan.
        Semua yang kutulis adalah berdasarkan pengalaman pribadi. Kalau ada pertanyaan silahkan komen di bawah ya. Daah.

        P.S: Jadwal kuliah Kenotariatan UI kelas Depok adalah hari Senin-Jumat pukul 13.00 sampai 19.00 dan hari Sabtu pukul 08.00-15.00.

        Studio Tropik #Flawless Priming Water Review (For Normal to Dry Skin)

        $
        0
        0
        Hai semua! Hari ini aku mau me-review suatu produk yang baru aku beli beberapa minggu lalu, yaitu Studio Tropik #Flawless Priming Water. Sebetulnya produk ini sudah nge-hype lumayan lama, tetapi aku baru kepikiran untuk membeli sekitar satu bulan lalu.

        Mengapa aku beli produk ini? Sebenarnya aku memang sedang cari primer berbentuk spray, setting spray atau face mist yang bagus. Berhubung produk ini nge-hype banget dan katanya memang bagus, aku mencoba untuk membelinya. Produk ini harganya Rp 100.000, cukup terjangkau untuk sebuah priming water. Studio Tropik menyediakan dua jenis priming water, ada yang untuk kulit kering (berwarna pink) dan ada yang untuk kulit berminyak (berwarna biru). By the way, model yang ada di kotaknya adalah Patricia Devina, mantan girl band Princess.

        klik untuk memperbesar
        Di bagian kotaknya terdapat beberapa informasi yang disediakan, yaitu:
        - For Normal to Dry Skin: artinya primer ini cocok digunakan untuk kulit normal ke kering.
        - Dewy Effect + Make-Up Base Spray: artinya primer ini bisa memberikan efek wajah dewy alias basah dan primer ini berfungsi sebagai dasar dari make-up.
        - With Rosewater & Aloe Vera: artinya primer ini mengandung rose water dan aloe vera. Rose water sendiri dikenal akan fungsinya untuk melembabkan kulit dan menghilangkan bekas jerawat, sedangkan aloe vera juga berfungsi untuk melembabkan kulit dan menyejukan kulit.
        Terdapat juga informasi mengenai cara pakai, peringatan, kandungan produk, informasi mengenai produsen, nomor BPOM, dan tanggal expired. Informasi yang disediakan cukup lengkap bagi kita sebagai pengguna.

        Aku pribadi suka banget dengan packaging-nya yang feminin, simple dan kekinian. Menurutku packaging-nya lumayan mirip dengan Glossier. Isi dari produk ini sebanyak 150ml, ukuran standar untuk sebuah priming water. Ternyata produk ini juga ada packaging kecilnya sekarang sehingga sangat mudah untuk dibawa travelling atau dimasukan ke make up bag.

        Di bagian botolnya terdapat semua informasi yang tertera di kotak sehingga kalian tidak perlu takut untuk membuang kotaknya. Produk ini juga sudah terdaftar di BPOM dan kadaluarsa produk ini adalah tiga tahun dari waktu pembelian.


        Aku mencoba menyemprotkan priming water ini ke tangan. Setelah dilihat, priming water ini sepertinya terdiri dari kandungan air dan sedikit oil yang mungkin merupakan kandungan utama dari produk ini.



        ~REVIEW LENGKAP~


        PACKAGING: Untuk kotak dan botolnya menurutku packaging-nya sangat cantik, mengingatkanku pada packaging Glossier yang feminin, simple, dan kekinian. Ukurannya cukup besar yaitu 150 ml, sehingga kekurangannya adalah tidak travel-friendly. Namun, sekarang sudah ada ukuran travel-nya sehingga kalau memang mau membeli untuk dibawa pergi, belilah yang ukuran travel.


        PENGGUNAAN: Bagian semprotannya agak sulit ditekan. Saat air keluar, menurutku entah mengapa butirannya kurang halus dan kurang menyebar di kulit, hanya di satu titik saja. Aku harus menyemprotkannya ke beberapa part wajah. Pada aturan pemakaian, priming water ini digunakan dengan menyemprotkan ke wajah pada jarak 20 cm. 

        EFEK DI KULIT: Menurutku efeknya di kulit adalah segar. Priming water ini rasanya dingin di wajah, tetapi kalau mengenai efek priming-nya yang membuat make-up tahan, aku belum begitu merasakannya. Menurutku priming water ini lebih berfungsi untuk membuat wajah lebih segar saat udara panas dan saat sebelum make-up. Namun untuk memberikan efek tahan lama, priming ini masih belum menunjukan kemampuannya. Ya, jangan terlalu berharap banyak, karena memang priming water ini fungsinya adalah sebagai base primer untuk make-up agar lebih dewy, bukan agar make-up tahan lama (seperti setting spray).

        RECOMMENDED: Jika memang ingin membeli ini untuk base primer make-up, menurutku priming water ini cukup recommended. Namun, apabila ingin difungsikan sebagai setting spray, produk inibukan pilihan.

        FreshKon Alluring Eyes 1-Day in Windsome Brown, Magnetic Grey, Mystical Black Review

        $
        0
        0
        Softlens mempunyai hubungan yang erat denganku sebagai pengguna kacamata. Dulu aku menggunakan softlens hampir setiap hari sehingga aku lebih memilih untuk membeli softlens bulanan (contohnya di sini), secara harganya lebih murah. Namun, setahun belakangan ini aku lebih memilih untuk menggunakan kacamata saja di weekdays dan menggunakan softlens harian di weekend. Hal ini aku lakukan karena aku pernah punya pengalaman tidak menyenangkan dengan softlens bulanan. Waktu itu aku menggunakan softlens untuk ngampus dan karena di kampus banyak angin, mataku kelilipan, perih, lalu iritasi. 

        Kali ini aku mau me-review produk softlens yang akhir-akhir ini aku pakai, yaitu FreshKon Alluring Eyes 1-Day. 1-Day yang dimaksud di sini ialah hanya bisa digunakan sehari, artinya setelah dipakai seharian, softlens yang digunakan wajib dibuang (sekali pakai saja).

        Ada dua alasan kenapa aku memilih FreshKon Alluring Eyes 1-Day, yaitu:
        1. Berwarna. Jarang ada merk softlens harian yang berwarna. Dulu aku menggunakan Acuvue, tetapi pada waktu itu warnanya hanya ada bening saja. 
        2. Harganya paling murah dibanding softlens harian yang lain. Memang, softlens harian tidak bisa disebut murah karena harganya Rp 300.000 - Rp 400.000 per box-nya. Aku sempat ingin mencoba softlens Acuvue (sekarang sudah ada yang berwarna) tetapi harganya lebih mahal sehingga kurang cocok di kantongku sebagai mahasiswa.

        Packaging dari softlens ini sama seperti packaging softlens harian pada umumnya, menggunakan kotak berisi softlens yang bisa dipisah menjadi satuan. Aku sangat suka packaging softlens satuan karena lebih higenis ketimbang softlens yang di botolan (gambar ada di bawah). Pada bagian belakang kotak terdapat penjelasan mengenai kandungan dari softlens (dalam berbagai bahasa), BC (base curve) atau kelengkungan softlens, DIA atau diameter, dan barcode. 
        Softlens ini mempunyai diameter 14.2 mm. Aku suka softlens dengan diameter kecil (antara 14.2 - 14.5) karena kalau diameternya terlalu besar mataku terlihat seperti alien. 

        Ada tiga warna yang bisa dijadikan pilihan, yaitu Windsome Brown (coklat), Magnetic Grey (abu-abu) dan Mystical Black (hitam). Aku sengaja membeli ketiga warna agar bisa di-review di blog. Pada bagian samping box, terdapat informasi mengenai warna, PWR atau size dan tanggal kadaluwarsa. 

        DETAILS

        Design: Menurutku design-nya sebenarnya cukup simpel dan tidak sekreatif softlens bulanan, tetapi untuk ukuran softlens harian design-nya cukup bagus. Karena jaman sudah berkembang, softlens harian bisa mempunyai warna & motif yang bagus dan cantik.

        Ukuran: Ukuran softlens ini ialah 14.2mm, ukuran standar softlens pada umumnya. Apakah bisa memperbesar ukuran mata? Tentu saja iya, tapi efeknya tidak terlalu besar. Meski begitu, aku sangat suka karena aku pribadi lebih suka softlens dengan ukuran 14.2mm - 14.5mm agar mata tetap terkesan natural.

        Kenyamanan: Menurutku softlens ini sangat nyaman ketika digunakan dan tidak terasa berat sama sekali. Namun, ada kalanya terkadang kalau kita pasangnya tidak pas, terasa mengganjal di mata (sepertinya ini kendala semua softlens). Softlens sebaiknya digunakan maksimal 8 jam agar mata tidak kering. Aku pernah menggunakan softlens dari pukul 10.00 sampai pukul 17.00 (tanpa ditetesi cairan tetes mata khusus softlens) mata sudah lumayan tidak nyaman.

        Efisiensi: Dengan packaging satuan, menurutku softlens ini sangat efisien dan higenis. Ini yang menjadi salah satu kelebihan softlens harian, yaitu ketika kita sudah merasa tidak nyaman saat menggunakannya, kita tinggal buang softlens-nya dan kita tidak perlu repot mencuci softlens untuk esok hari.

        Harga: Satu box berisi 30 pcs seharga Rp 400.000 atau satu box berisi 10 pcs seharga Rp 135.000. Aku menggunakan softlens ini hanya di weekends saja sehingga lebih irit, secara ini harganya lumayan mahal. Kalau mau pakai setiap hari bisa saja, tapi otomatis harus membeli dua box (mata kanan dan kiri) dan satu bulan aku harus mengeluarkan Rp 800.000 untuk softlens (tidaaaaaaaak). By the way, aku belinya di Lensza.

        Warna: akan dijelaskan masing-masing di bawah.

        Windsome Brown
        Warna coklat ini adalah warna yang paling aku suka dari semua warna yang ada karena dia paling terlihat beda di mata. Warna coklat ini sebenarnya juga tidak terlalu terlihat apabila orang melihat sepintas lalu, tetapi akan sangat terlihat apabila terkena sinar matahari atau lampu. Menurutku warna coklatnya natural dan masih cocok untuk kegiatan sehari-hari.

        Magnetic Grey
        Warna abu-abu ini hampir sama dengan warna hitam. Warnanya akan terlihat ketika terkena sinar matahari atau sinar lampu, tetapi hanya sedikit saja. Aku pun sampai tertukar dan bingung mana yang warna hitam mana yang abu-abu ketika di mata. Efeknya hanya memperbesar mata saja, tidak menambah warna di mata.

        Mystical Black
        Warna hitam ini hampir sama dengan warna abu-abu. Tidak memberikan efek warna apapun karena memang warnanya sama dengan mata asliku yang hitam. Efek dari softlens ini adalah untuk memperbesar ukuran mata saja.

        Overall: Semua warna softlens ini natural dan cocok untuk kegiatan sehari-hari. Warna abu-abu dan hitam hampir sama, hanya warna coklat yang terlihat beda di mata. Softlens ini sangat nyaman dan praktis untuk digunakan, tetapi pastikan pemakaiannya tidak lebih dari 8 jam untuk menghindari iritasi di mata.

        Recommended? Yes! Kalau kamu ada budget-nya ya. Karena ini cukup mahal.

        P.S: Mohon maaf untuk bayangan cahaya di close-up mata. Cukup susah untuk mengambil foto dengan terang tanpa ada bayangan.

        Soco x Brun Brun Paris Review | Kulit Kering

        $
        0
        0
        Halo semua! Kali ini aku mau me-review satu paket produk skincare dan makeup untuk kulit kering dari Brun Brun Paris. Mungkin beberapa dari kalian ada yang sering liat merk 'Brun Brun Paris' di mall dan berpikir: 'Wah, apakah produk-produknya made in Paris??'Ternyata tidak saudara-saudara, karena Brun Brun Paris ini adalah merk lokal alias made in Indonesia. Brun Brun Paris ini adalah line beauty & accesories dari Sophie Paris (atau dulu namanya Sophie Martin), perusahaan tas yang cukup terkenal di Indonesia.

        Aku sendiri dapat produk-produk Brun Brun Paris ini dari Sociolla dalam bentu Soco Beauty Box. Sociolla sering mengirimkan beauty box ini ke beberapa member Soco yang beruntung. Dari box-nya sih aku sudah suka banget secara warnanya pink dan feminin banget, benar-benar typical Sociolla. Isi dari box edisi kali ini adalah semua produk Brun Brun Paris yang terdiri dari: make up remover, cleanser, mosturizer, peel off mask, dan liquid lipstick. Karena barang yang akan di-review cukup banyak, aku akan membuat review yang SPJ - alias singkat, padat, dan jelas.

        BRUN BRUN TWO PHASE MAKE UP REMOVER
        klik untuk memperbesar
        Aku suka sekali dengan packaging-nya yang imut dan warna pink. Bentuknya juga aman dan tidak mudah tumpah (terbuat dari botol plastik). Satu kekurangannya ialah cairannya sulit dikeluarkan dari botolnya, harus ditekan agak keras. Di bagian botol ada berbagai informasi terkait produk seperti kandungan, tanggal kadaluarsa, kode produksi, dan lainnya. Perlu diketahui bahwa make up remover ini terdiri dari air dan minyak sehingga bisa digunakan untuk wajah, mata, dan bibir.

        Pros: Mengangkat make up waterproof, tidak membuat wajah kering, kemasan cantik, aman, bisa dibawa travelling, harga terjangkau.
        Cons: mata agak perih ketika diusap dengan make up remover, rasanya agak pahit apabila tertelan (kalau digunakan ke bibir), tidak benar-benar mengangkat seluruh make-up dalam sekali usap (harus berkali-kali), air sulit dikeluarkan dari botolnya. Bau parfum agak menyengat, seperti bau pewangi anak muda yang sering ada di supermarket.
        Kesimpulan: make up remover ini bagus untuk wajah, tetapi aku tidak menyarankan untuk mata dan mulut meskipun di tulisannya untuk wajah, mata, dan mulut. Aku pribadi kurang suka dengan make up remover ini karena bau wanginya dan pedih di mata. Aku pribadi sepertinya kurang cocok dengan produk berparfum, karena saat aku mengaplikasikan produk ini, wajahku ada sedikit rasa gatal.
        Harga: Rp 29.900 untuk 100 ml.

        BRUN BRUN DAILY CLEANSER - NOURISHING (FOR NORMAL TO DRY SKIN)
        Sabun muka ini memiliki packaging yang cukup unik, yaitu berbentuk seperti sachet dengan tutup. Mungkin pemikiran packaging ini adalah agar bisa dibawa kemana-mana saat travelling. Di bagian belakang sachet terdapat berbagai informasi mengenai kandungan, cara penggunaan, harga, expired date, dan lainnya.

        Fungsi dari sabun muka ini adalah mosturizing (melembabkan) dan nourishing (memberikan nutrisi) sehingga cocok untuk pemilik kulit kering. Sabun muka ini mempunyai aroma stroberi seperti di gambar. Tekstur sabun ini adalah cair dan berbusa, mirip dengan tekstur sabun muka yang telah diberi air. Ketika diberi air, buihnya semakin banyak. Aku suka tekstur sabunnya yang sangat lembut ketika diaplikasikan ke wajah. Rasanya juga cukup dingin di wajah.

        Pros: packaging cukup unik, tekstur sabun halus & lembut sehingga cocok untuk kulit kering, tidak membuat wajah kering & ketarik, wajah menjadi kenyal setelah pemakaian, rasanya dingin di wajah, harga terjangkau.
        Cons: agak perih jika terkena mata.
        Kesimpulan: aku suka dengan sabun ini karena sabun ini sangat cocok untuk kulit kering. Tekstur sabunnya gentle sehingga bisa membuat wajah yang kering menjadi kenyal kembali. Aku kurang suka dengan sabun yang mempunyai pewangi sehingga wanginya menjadi nilai minus. Selain itu, entah mengapa mataku terasa perih. 
        Harga: Rp 15.000 untuk 20 ml.

        BRUN BRUN DAILY MOSTURIZER - NOURISHING
        Mosturizer atau pelembab ini mempunyai fungsi melembabkan dan memberikan nutrisi sehingga cocok untuk kulit kering. Sama seperti cleanser-nya, mosturizer ini mempunyai aroma stroberi. Kemasan pelembab ini juga sama seperti sabunnya yaitu menggunakan sachet. Pada bagian belakang sachet terdapat berbagai informasi mengenai pelembab.

        Pros: Packaging cukup unik dan cocok untuk dibawa travelling. Tekstur mosturizer ini kental tetapi teksturnya tidak kental sehingga ringan di wajah.
        Cons: 
        Bau stroberi cukup kuat sehingga bagi yang kurang suka dengan bau parfum pada produk skincare mungkin tidak terlalu cocok. Aku sendiri kurang cocok dengan mosturizer ini karena beberapa menit setelah dipakai ada rasa gatal di wajah.
        Kesimpulan: Aku kurang suka dengan pelembab ini karena tidak cocok di kulitku. Namun, jangan dulu pesimis untuk membeli produk ini karena setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda dan bisa saja kulit kalian cocok. Harganya cukup murah & bentuknya sachet sehingga cocok untuk kalian yang ingin coba-coba.
        Harga: Rp 15.900.

        PEEL OFF MASK
        klik untuk memperbesar
        Packaging produk ini adalah menggunakan sachet dengan tutup. Aku suka dengan packaging-nya yang kecil sehingga bisa dibawa-bawa untuk travelling. Peel off mask ini mempunyai beberapa varian, tergantung jenis kulit. Produk yang kudapat adalah seri green tea dan black mud.

        Pros: -
        Cons: Jujur aku tidak bisa memberikan pros ke produk ini karena aku tidak begitu suka. Pertama, satu sachet masker tidak bisa menutup seluruh wajah. Apakah ini fungsinya hanya untuk hidung saja atau bagaimana? Namun pada kemasan, masker ini diaplikasikan ke seluruh wajah. Saat setelah diaplikasikan, aku mencoba menariknya dan ini benar-benar kencang. Rasanya seperti menarik hansaplast dari kulit. Aku merasa produk ini tidak cocok untuk kulit kering karena produk ini justru bisa membuat kulit merah. Aku akhirnya mencoba menghapusnya dengan air tapi justru semakin tidak mau terlepas. Sesudah akhirnya terlepas dengan susah payah, wajahku menjadi merah dan keesokannya timbul dua jerawat. Untungnya jerawat tersebut langsung hilang setelah diberikan masker. Masker ini mungkin akan lebih cocok untuk pemilik wajah berminyak.
        Aku sudah mencoba dua kali masker ini dan keduanya sama-sama perih saat ditarik.
        Harga: Rp 20.000

        BRUN BRUN LIP CHEEK EYE COLOR - 04 RISQUE

        Produk terakhir yang akan aku review adalah Brun Brun Lip Cheek Eye Color. Lip cream ini bisa digunakan untuk bibir, pipi (sebagai blush on) dan mata (eyeshadow). Menurutku packaging-nya cukup bagus dan isinya 5.5 ml, standar ukuran liquid lipstick. Informasi pada lip cream cukup lengkap, mulai dari tanggal kadaluarsa, informasi perusahaan, dan ingredients (di balik informasi perusahaan).

        Kemasan: aku suka dengan kemasannya, ya layaknya lip cream biasa. Informasi yang disediakan cukup lengkap. Tangkai untuk mengaplikasikan cukup baik, sayang ukurannya agak sedikit besar untuk ukuran bibirku sehingga harus hati-hati saat mengaplikasikannya.
        Warna: Aku pada dasarnya bukan tipe orang yang suka memakai warna-warna bold, tapi ternyata warna ini cukup bagus di aku. Warna burgundy-ungu ini cocok bagi kita kalau kita sedang no makeup, jadi lip cream ini bisa memberikan efek cerah pada wajah.
        Tekstur: tekstur produk ini creamy dan satin finish, sehingga bisa digunakan untuk pipi dan mata karena mudah di-blend. Teksturnya aku suka, hanya yang aneh cream-nya seperti mengeras di dalam tube sehingga sulit untuk dikeluarkan. Jadi dia tidak cair di dalam tube, tapi mengeras. Mungkin ini efek pengiriman atau terlalu lama disimpan.
        Pigmentasi:Sebetulnya pigmentasinya cukup bagus, tetapi karena cairannya mengeras di dalam, agak sulit untuk dikeluarkan. Hasilnya, ketika diaplikasikan ke tangan warnanya jadi patchy alias tebal-tipis. Oleh karena itu, agar mendapatkan warna yang pas, kita harus mengaplikasikannya berkali-kali ke bibir. Untungnya, lip cream ini bisa menutupi pinggiran hitam di bibir.
        Ketahanan:Karena  sangat mudah di-blend, lip cream ini tidak tahan lama alias kalau makan hilang. Selain itu, teksturnya yang satin membuat lip cream ini transfer sehingga kalian harus berhati-hati, terlebih jika warnanya bold seperti yang kupakai.
        Wangi & Rasa:Wangi & rasa buah.
        Harga:Sangat murah, Rp 39.000.

        Urutan rekomendasi produk dari yang terfavorit: Lip Cream - Cleaner - Make Up Remover - Mosturizer - Peel off Mask.
        --
        Sekian review produk-produk Brun Brun kali ini. Kalau ada pertanyaan silahkan komen di bawah. Produk Brun Brun bisa kalian beli di counter-nya di mall.

        Pengalaman Mendaftar S2 Kenotariatan (PASCASARJANA UNDIP)

        $
        0
        0
        sumber: http://www.kampusundip.com/2016/01/pdih-undip-pertahanan-akreditasi-a.html
        Halo teman-teman! Sesuai janjiku sebelumnya, aku mau nge-share pengalamanku mendaftar S2 Kenotariatan di Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP). Semua yang aku share di sini adalah full pengalaman pribadiku sehingga mungkin tidak akan 100% sama dengan pengalaman orang lain. Sama seperti posting-an ku yang "Pengalaman Mendaftar S2 Kenotariatan UI", aku akan membagikan tahapan apa saja yang diperlukan dari awal mendaftar sampai pengumuman, juga tips bagaimana agar bisa diterima. Semoga posting-an ini bisa membantu kalian yang ingin mengambil Magister di UNDIP ya.

        MENGAPA MAGISTER KENOTARIATAN?
        Sebenarnya aku punya beberapa alasan mengapa mau masuk ke Magister Kenotariatan UNDIP, tetapi salah satu alasannya adalah karena aku cenderung lebih suka Hukum Perdata ketimbang Hukum Pidana. Sewaktu S1 dulu aku lebih tertarik mata kuliah bidang Hukum Perdata, menurutku Hukum Pidana jauh lebih kompleks. Selain itu, prospek kerja dari Notaris juga sepertinya bagus. Meskipun perjuangan untuk membuka kantor Notaris di suatu daerah semakin hari semakin dipersulit dan bahkan sampai ada wacana penutupan MkN di Indonesia, ternyata tak menyurutkan langkah banyak orang untuk menjadi Notaris. Buktinya ketika aku tes, begitu banyak orang yang mendaftar menjadi Notaris. Bahkan, aku mendapat dua teman baru yang sama-sama ingin masuk Notariat UNDIP.

        MENGAPA UNDIP?
        Alasanku mencoba untuk tes di UNDIP ialah karena aku ingin masuk magister kenotariatan di universitas negeri. Awalnya aku ingin masuk universitas swasta karena menurutku semua universitas sama saja, tetapi sempat ada gonjang-ganjing kalau magister kenotariatan mau dihapus sehingga aku cukup was-was dan akhirnya memilih masuk universitas negeri (kemungkinan dihapusnya lebih kecil ketimbang universitas swasta). Lalu kenapa UNDIP? Jujur UNDIP adalah pilihan cadanganku setelah UI, karena sebelum tes UNDIP ini aku sempat tes di UI dan tesnya benar-benar susah sehingga daripada aku harus menunggu-nunggu dalam ketidakpastian, aku coba saja tes di UNDIP yang waktunya tidak jauh dari tes UI.
        FYI, gelar untuk magister kenotariatan sudah bukan M.Kn lagi tetapi sekarang sudah menjadi M.H atau Magister Hukum.

        UJIAN MASUK UNDIP
        Untuk masuk ke jenjang Magister atau S2, kalian harus melalui tes tertulis yang diberikan oleh UNDIP. Tes ini dinamakan 'Seleksi Mandiri Pasca Sarjana'. Seleksi Mandiri di UNDIP sendiri diadakan tiga kali, yaitu dua kali pada kelas semester ganjil dan satu sua pada kelas semester genap (gelombang 1 dan gelombang 2).
        → Untuk Gelombang Semester Ganjil ke-1, pendaftaran biasanya diadakan pada bulan Februari-April awal, lalu ujian pada pertengahan April dan pengumuman pada April akhir.
        Untuk Gelombang Semester Ganjil ke-2, pendaftaran diadakan pada bulan Mei-Juli awal, lalu ujian pada pertengahan Juli dan pengumuman pada bulan Juli akhir.
        → Untuk Gelombang Semester Genap ke-1, pendaftaran diadakan pada bulan September-Oktober akhir, lalu ujian pada awal November dan pengumuman pada pertengahan November.
        → Untuk Gelombang Semester Genap ke-2, pendaftaran diadakan pada bulan Januari, lalu ujian pada awal Februari dan pengumuman pada pertengahan Februari.
        FYI, untuk semester genap, jarak antara tes dan pengumuman biasanya lebih cepat, hanya berjarak satu minggu sedangkan untuk semester ganjil biasanya dua mingguan.

        JADWAL KELAS DI UNDIP
        Ada dua jadwal yang bisa dipilih di Magister Kenotariatan UNDIP, yaitu kelas reguler 1 dan kelas reguler 2. Untuk kelas reguler 1 jadwalnya ialah dari hari Senin-Jumat, (weekdays) sedangkan untuk kelas reguler 2 jadwalnya ialah hari Jumat-Sabtu (weekend). Untuk biayanya pun berbeda, kelas reguler 1 adalah sebesar Rp 25.000.000 dan untuk kelas reguler 2 adalah sebesar Rp 40.000.000. Waktu itu aku memilih kelas reguler 2 karena aku sebenarnya 'ditodong' untuk memilih pada saat ujian program studi, jadi setelah berpikir sebentar aku pikir mungkin akan lebih enak jika aku kuliah sambil bekerja sehingga aku memilih kelas reguler 2. Untuk jamnya jujur aku kurang tahu karena pada saat ujian pun teman-teman lain yang mendaftar sama-sama bingung jam berapa masing-masing kelasnya,  apakah pagi atau sore. Bagi kalian yang ingin masuk kelas reguler 2, jangan lupa siapkah dana lebih ya karena memang jauh lebih mahal (hampir dua kali lipatnya).

        TAHAPANNYA BAGAIMANA?
        Mengenai bagaimana awal proses pendaftaran sampai diterima, aku akan membaginya menjadi beberapa tahapan.

        1. Mendaftar
        Tahap pertama yang harus kalian lakukan ialah mendaftar. Web yang kalian akses untuk mendaftar pascasarjana ialah http://um-online.undip.ac.id/umpasca2018v232/index.php?view=signup. Di sini kalian akan diminta memasukan nama, nomor identitas, nomor HP, program studi pilihan, IPK, dan password. Setelah kita klik daftar, akan muncul pin yang nantinya berfungsi sebagai bill key atau nomor pembayaran.

        JANGAN LUPA untuk men-download berkas-berkas yang nantinya akan dikumpulkan ke sekretariat prodi, Link berkas akan muncul setelah kalian daftar dan mendapatkan pin. Waktu itu aku tidak men-download karena kupikir akan bisa di-download kapan-kapan, ternyata setelah aku coba log in, link-link tersebut sudah hilang sehingga aku harus meminta ke admin penerimaan UI via whatsapp. Oleh karena itu, pastikan kalian langsung men-download semua link berkas yang dibutuhkan.

        Setelah get pin, kalian akan diminta untuk melakukan pembayaran melalui bank Mandiri atau BNI. Biaya pendaftaran UNDIP ialah Rp 750.000. Tata cara bayar sudah dijelaskan pada link ini, silahkan di-klik bagi kalian yang ingin membayar.

        Setelah melakukan pembayaran, kalian kembali log in dengan memasukan nomor pin dan password kemudian isi formulir untuk kelengkapan berkas. Setelah kalian yakin dengan informasi yang mau kalian berikan, klik 'Daftar'. Nanti akan muncul nomor peserta ujian, kelompok ruang ujian dan pilihan untuk men-download Kartu Peserta Ujian. Lalu kalian cetak katu peserta ujian tersebut untuk nanti dibawa pada saat ujian di UNDIP.

        2. Mempersiapkan Berkas
        Setelah kalian mendaftar, tahap yang selanjutnya harus dilalui ialah mempersiapkan berkas untuk dikirimkan ke sekretariat fakultas masing-masing. Ada dua syarat utama untuk dapat masuk ke prodi Kenotariatan, yaitu:
        - Lulusan SH, dan
        - IPK minimal 3.0.

        Di luar syarat tersebut, ada beberapa berkas yang harus dipersiapkan dari jauh-jauh hari khusus untuk dikirimkan ke sekretariat Magister Kenotariatan, yaitu:
        - Foto kopi ijazah S1 dan transkrip nilai yang telah dilegalisir masing-masing satu lembar (kalau belum ada ijazah bisa menggunakan SKL);
        - Foto kopi sertipikat akreditasi Fakultas Hukum (almamater kalian sewaktu sarjana) dari BAN-PT yang telah dilegalisir;
        → Saranku kalian minta minimal lima lembar ke bagian administrasi fakultas hukum kampus almamater kalian agar kalian tidak perlu bolak-balik. Takutnya kurang.
        - Foto ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar;
        - Rekomendasi akademik dari dua orang (misalkan: dosen yang berhubungan dengan hukum perdata atau dosen pembimbing S1) dengan kualifikasi minimal S2 -- formulir dari link pada web UNDIP
        Tahap ini paling ribet secara kan ketemu dosen nggak gampang, sehingga harus diminta jauh-jauh hari);
        - Daftar riwayat hidup (format bebas);
        - Surat Pernyataan kesanggupan studi -- formulir dari link pada web UNDIP;
        - Surat Keterangan Jaminan Pembayaran Biaya Studi (dengan materai Rp 6.000,00) -- formulir dari link pada web UNDIP;
        - Foto kopi TOEFL yang telah dilegalisir dengan skor minimal 450;
        Yang ini sifatnya opsional karena pada pendaftaran tahun 2018 ini TOEFL sudah tidak diminta lagi.
        - Proyeksi gambaran umum tentang penelitian tesis yang akan diambil --formulir dari link pada web UNDIP
        → Untuk tahap ini kalian tidak perlu membuat proposal, hanya perlu memberikan judul, latar belakang, rumusan masalah, dan kegunaan penelitian.

        Setelah berkas terkumpul, masukan berkas ke dalam amplop coklat lalu kirimkan ke Sekretariat Magister Kenotariatan UNDIP.

        Alamat Sekretariat Magister Kenotariatan UNDIP:
        Jl. Imam Bardjo, S.H. No.1-3 Kampus Undip Pleburan Semarang
        Email: kenotariatan.undip@gmail.com

        3. Belajar
        Tahap ini adalah tahap paling penting yang sangat melelahkan dan menguras energi. Sebagai lulusan sarjana hukum yang tidak begitu suka matematika, aku benar-benar malas untuk bertemu lagi dengan materi tersebut. Namun kenyataannya, kami dipertemukan lagi pada saat ujian masuk UNDIP. Untuk ujian masuk UNDIP, ada tiga jenis tes yang diberikan, yaitu:
        TPA atau Tes Potensi Akademik terdiri dari 100 soal dengan 3 bagian, yaitu:
        - Kemampuan Verbal, terdiri dari sinonim, antonim, padanan kata, dan menjawab pertanyaan dari bacaan.
        - Kemampuan Kuantitatif, terdiri deret, grafik, pecahan, bangun datar, dan aljabar.
        - Penalaran, terdiri dari gambar bangun ruang dan penalaran analitis bacaan.
        Tes Bahasa Inggris terdiri dari 100 soal dan kebanyakan isinya adalah reading atau bacaan dan grammar.
        Tes Prodi Kenotariatan, terdiri dari 75 soal dengan 4 bagian, yaitu Hukum Jaminan, Hukum Perikatan, Hukum Agraria, dan Hukum Perusahaan yang masing-masing terdiri dari 20-25 soal.
        SEMUA TES ADALAH PILIHAN GANDA

        Untuk mempelajari TPA, kalian bisa membeli buku TPA Otto Bappenas yang banyak dijual di Gramedia. Dengan terus berlatih, kalian akan lebih kenal soal-soalnya dan cara menyelesaikannya. Aku membeli 3 buku, yaitu dengan penerbit Aristo Chandra, Tim Litbang Media Cerdas, dan Tim Master Eduka.

        Untuk mempelajari Bahasa Inggris, kalian bisa men-download contoh soal ujian bahasa Inggris dari UI (link-nya klik disini) karena menurutku soal ujiannya hampir mirip-mirip jenisnya. Ada bacaan, ada memilih kata yang salah dari satu kalimat, ada pilihan ganda grammar.

        Untuk mempelajari tes Prodi Kenotariatan, coba baca-baca kembali catatan kalian pada masa dulu kuliah S1, terutama mengenai hukum perdata. Aku juga belajar dari contoh soal ujian dari link ini.

        TIPS: Belajarlah minimal satu minggu sebelum ujian. Usahakan juga sekali belajar menyelesaikan 1 paket soal TPA atau 1 paket soal Bahasa Inggris atau 1 paket soal Kenotariatan. Cobalah beberapa paket soal agar kalian semakin terlatih. Kalau bisa coba juga pakai jam (satu paket TPA & Bahasa Inggris soal waktunya adalah 2 jam, untuk Kenotariatan adalah 1 jam).

        3. Menunggu Jadwal Ujian Prodi
        Jadwal Ujian Prodi dilaksanakan tergantung fakultas yang menyelenggarakan, bisa pada hari yang sama, bisa juga berbeda hari. Ini yang sempat membuatku panik karena aku sendiri posisinya sudah kerja dan tidak mungkin juga aku bolos-bolos kalau ujiannya beda hari. Aku tunggu-tunggu juga jadwal ujiannya tidak keluar-keluar di web. Baru pada H-5, jadwalnya keluar. Untuk tahun 2018 ini, ujian prodi Notariat dilaksanakan pada jam 13.00 di hari yang sama dengan ujian TPA. Untuk beberapa fakultas aku lihat ada yang jadwal ujiannya hari Selasa, ada yang hari Rabu. Oleh karena itu, saranku untuk tim penerimaan UNDIP adalah jangan memberikan jadwal ujian prodi terlalu mepet agar peserta bisa mendapat kepastian mengenai pembelian tiket, tempat menginap, dan transportasi.

        4. Memesan Tiket, Tempat Menginap, dan Transportasi (bagi yang di luar kota)
        Bagi kalian yang tinggal di Semarang, tahap ini dilewati saja. Bagi aku yang tinggal di Jakarta, memesan tiket & hotel adalah hal yang tidak bisa dilewatkan. Karena tesnya diadakan pada hari Minggu, aku membeli tiket pesawat dengan jadwal keberangkatan pada hari Sabtu pagi hari (sekitar pukul 07.00) menggunakan Citilink sehingga aku sampai di Semarang kira-kira pukul 08.00. Sampai di sana, aku dijemput oleh supir dari perusahaan penyewaan mobil bernama Sembrani. Aku menyewa mobil beserta supirnya seharga Rp 450.000 untuk 10 jam. Kemudian malamnya aku menginap di hotel Louis Kienne Simpang Lima agar dekat dengan pusat kota. Pulangnya aku menggunakan pesawat Batik Air dengan jadwal keberangkatan pukul 20.00.

        SARAN dariku ialah, JANGAN pesan tiket pesawat & hotel sebelum ada jadwal ujian prodi. Aku awalnya memesan tiket pukul 17.00 menggunakan NAM AIR, ternyata aku baru sadar bahwa selain ujian TPA dan Bahasa Inggris, ada ujian prodi juga sehingga waktunya menjadi terlalu mepet untuk ke bandara. Terlebih, jadwal ujian prodi tidaklah pasti pada hari yang sama sehingga ada baiknya tunggu jadwal ujian dari Prodi dulu. Selain itu, apabila jadwal prodi sudah didapat, jangan pesan jadwal yang terlalu mepet dengan waktu selesainya ujian. Lebih baik pesan tiket yang jadwalnya pada malam hari saja agar tidak keteteran.

        ~MY OWN DRAMA ~
        Aku salah mengira, awalnya aku kira tes yang diadakan UNDIP hanya tes TPA dan Bahasa Inggris saja, tapi ternyata temanku memberi tahu bahwa di UNDIP ada tes prodi Kenotariatannya. Aku sudah keburu membeli tiket jam 17.00 sehingga akupun harus membatalkan tiket pesawat dan membeli tiket dengan jadwal yang lebih malam. Selain itu, aku baru belajar bahan untuk tes prodi hari Jumat, padahal tes-nya hari Minggu. Contoh soal dari link yang aku dapat menurutku cukup susah dan aku merasa tidak familiar dengan materinya sehingga aku sempat panik saat itu haha.

        6. Survei Lokasi
        Hari Sabtu pukul 07.00, aku berangkat bersama papaku menggunakan pesawat menuju Semarang. Sampai di sana kami dijemput dengan supir dari perusahaan penyewaan mobil Sembrani. Sebelum survei lokasi ke UNDIP Tembalang, kami menyempatkan diri dulu kuliner dan jalan-jalan ke tempat wisata (maklum belum pernah ke Semarang jadi sekalian deh).

        Saat sampai ke UNDIP Tembalang, tempat parkir di area gedung ditutup sehingga kami harus parkir di pinggir jalan. Saat tiba di depan perpustakaan Fakultas Hukum, ada banner "Selamat datang bagi peserta ujian masuk pascasarjana dan doktor", lalu kali masuk bagian depan gedung. Pintu dikunci, yang ada hanya papan berisikan nama peserta. Tidak ada petugas yang berjaga juga, sehingga aku cukup kebingungan apakah gedung ini yang akan digunakan untuk tes. Lalu datang beberapa orang yang juga peserta ujian, dan mereka juga kebingungan apakah ini gedungnya atau bukan. Setelah survei lokasi, kami pulang ke hotel lalu melanjutkan kegiatan kami untuk jalan-jalan. Malamnya aku stay di hotel untuk belajar.

        7. Eksekusi
        Pagi hari sekitar pukul 05.45 aku pergi ke UNDIP Tembalang untuk melaksanakan ujian. Sebenarnya 05.45 itu kepagian, tapi aku takut telat jadi aku pergi lebih pagi saja. Terlebih, pukul 06.00 ada Car Free Day di depan Simpang Lima sehingga kalau mau lewat harus lewat belakang. Sampai di UNDIP Tembalang, suasana masih sepi, sehingga aku menyempatkan diri belajar. Semakin ramai orang, pukul 07.00 kami dipersilahkan untuk masuk ke dalam lalu menunggu di depan ruangan masing-masing. Jadwal ujiannya ialah:
        - TPA 07.30 - 10.00
        - Bahasa Inggris 10.45 - 12.15
        - Ujian Prodi 13.00 - 14.00
        Perlengkapan yang harus dibawa ialah: pensil 2B, pen, penghapus, kartu ujian, FC Ijazah / SKL, FC Transkrip, dan identitas (KTP atau SIM).

        Menurutku tesnya lebih mudah daripada yang aku perkirakan. Mungkin ini karena aku mengikuti ujian masuk Gelombang 1. Dari membaca di berbagai blog, banyak yang bilang bahwa ujian masuk Gelombang 1 jauh lebih mudah dari Gelombang 2. Untuk TPA-nya, soal-soal yang diberikan mirip-mirip dengan apa yang disajikan pada buku-buku TPA, hanya berbeda angka saja. Untuk Bahasa Inggris, jenis soalnya sama dengan apa yang disajikan pada soal latihan UI. Untuk Ujian Prodi, menurutku soalnya masih seputaran pengetahuan umum mengenai hukum perdata, tidak sesulit apa yang ada di contoh soal dari blog.

        LAGI-LAGI aku musti menekankan bahwa MUNGKIN soalnya tidak sulit karena ini masih gelombang pertama. Gelombang pertama cenderung lebih mudah dari gelombang kedua, sehingga bagi kalian yang ingin masuk, jangan anggap enteng dan malah nggak belajar. Siapa tau pada tahun ajaran selanjutnya malah gelombang pertama yang disusahin? Kalian harus belajar dengan rajin agar terbiasa dengan soalnya.

        8. Menunggu Ketidakpastian
        Setelah melewati ujian tersebut, aku menunggu hasil pengumumannya selama 10 hari. Aku pribadi cukup yakin aku bisa masuk tapi ada sedikit kegalauan juga, takut terlalu pede dan tidak masuk. Tapi syukurnya aku diterima. Pengumuman hasil seleksi biasa diumumkan pada jam 10.00 pagi di website penerimaan UNDIP, tetapi terkadang tidak tepat waktu (waktu itu aku pukul 16.00 baru diumumkan).

        9. Membayar Uang Kuliah
        Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membayar uang kuliah. Pengumuman mengenai pembayaran biasanya diberikan  H+3 dari pengumuman hasil seleksi. Waktu pembayaran diberikan hanya 3 hari saja, sehingga kalian jangan sampai lupa membayar. Setelah membayar, lakukan registrasi online & verifikasi registrasi ke UNDIP Tembalang.

        TIPS MASUK PASCASARJANA UNDIP?
        ➩ Usahakan ikut gelombang pertama agar kemungkinan diterima lebih besar. Banyak penulis blog dan temanku yang menyatakan bahwa tes gelombang kedua jauh lebih susah daripada gelombang pertama, sehingga apabila kalian memang benar-benar ingin masuk UNDIP, ambilah gelombang pertama.
        ➩ Banyak-banyak belajar dan latihan. Buku-buku TPA banyak tersebar di toko buku dan online. Untuk soal Bahasa Inggris, coba download dari website UI (sudah di-link di atas). Untuk soal prodi Kenotariatan, coba baca-baca catatan kuliah kalian & cari-cari contoh soal di google.
        ➩ Persiapkan segala berkas dari jauh-jauh hari sehingga kita semakin siap dalam mendekat hari H. Berkas yang diminta oleh UNDIP tidaklah mudah didapat, sehingga kalian harus mempersiapkannya dengan baik agar semua yang diminta bisa terpenuhi.
        ➩ Pesan tiket pesawat setelah ada pengumuman mengenai lokasi ujian prodi agar kalian bisa mengira-ngira kapan hari dan jam untuk pulang. Namun, untuk bagian yang ini sebenarnya terserah kalian baiknya bagaimana.
        ➩ Ora et labora, belajar dan berdoa. Jangan lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kalian diberikan jalan terbaik dariNya. Kalau kalian banyak berdoa, pasti Tuhan YME kasih yang terbaik buat kalian.

        ---
        Aku tidak bisa memberikan detail lebih jauh karena akhirnya aku tidak melanjutkan S2 Kenotariatan di UNDIP. Untuk teman-teman yang sedang berjuang, semoga kalian lulus dan dilancarkan ya!

        Inisfree Capsule Recipe Pack - Aloe Vera Review | Bahasa Indonesia

        $
        0
        0
        Hai semua! Kali ini aku mau me-review produk skincare lagi yaitu Innisfree Capsule Recipe Pack. Produk ini sebetulnya adalah sebuah masker wash off alias masker yang setelah dipakai harus dicuci dengan air. Aku membeli produk ini di counter Innisfree yang ada di Central Park Mall. Produk ini terdiri dari bermacam varian tetapi karena kulitku kering, aku memilih varian aloe vera atau lidah buaya, varian skin care yang paling aku suka.

        Masker ini terbuat dari ekstrak lidah buaya yang fungsinya menenangkan kulit serta memberikan kelembapan alami. Manfaat ini sangat cocok bagi pemilik kulit kering yang kulitnya sering dehidrasi dan cenderung kasar. Agar penggunaannya lebih maksimal, usahakan agar masker ini ditaruh di lemari es terlebih dahulu agar saat dipakai lebih berasa dingin. Anyway, masker ini harganya cukup terjangkau yaitu Rp 37.000 dan bisa digunakan satu sampai dua kali.

        Masker ini mempunyai kadaluarsa tiga tahun dari tanggal produksi. Pada kemasan, terdapat cara pemakaian yaitu setelah diaplikasikan, diamkan selama sepuluh menit lalu bilas dengan air hangat. Aku sendiri menggunakan masker ini sekitar 15 menit, baru dibilas.

        Di bagian belakang kemasan, terdapat tulisan 'open here' yang artinya kalian bisa membuka kertas tersebut untuk mengetahui kandungan masker dan importir produk Innisfree.  

        Produk ini mempunyai tekstur seperti agar-agar yang dihancurkan. Aku suka sekali dengan baunya yang segar seperti lidah buaya. Pengaplikasiannya sama seperti saat mengaplikasikan wash-off mask, butuh usaha lebih ketimbang mengaplikasikan sheet mask.


        REVIEW LENGKAP:

        KEMASAN: Aku suka kemasannya karena dia mempunyai tutup yang cukup sealed sehingga produknya dapat digunakan berkali-kali. Tempatnya bukan model sachet tetapi lebih seperti wadah sehingga tempatnya bisa digunakan lagi di masa yang akan datang.

        TEKSTUR, WANGI, WARNA: Tekstur dari produk ini mirip seperti agar-agar yang dihancurkan dan cukup sama dengan tekstur lidah buaya (tetapi tidak lengket). Wanginya segar seperti lidah buaya. Warna produk ini adalah bening.

        SAAT DIAPLIKASIKAN: Produk ini bisa digunakan satu sampai dua kali pemakaian. Aku mengikuti saran dari kemasannya yaitu menaruh produk terlebih dahulu di lemari es. Saat diaplikasikan, produk ini rasanya dingin di wajah. Lalu setelah lima belas menit, aku membilas produk ini dengan air.

        EFEK DI KULIT: Sebetulnya aku tidak merasakan efek yang dahsyat dari produk ini. Efeknya hanya menyegarkan kulit saja. Kalau dibilang melembapkan sih tidak juga karena setelah dipakai, kulit tetap terasa kering karena dia wash off mask. Kalau menenangkan, iya banget, apalagi karena baunya yang enak.

        KAPAN DIAPLIKASIKAN: Aku mengaplikasikan produk ini setelah cuci muka dan pakai toner. Waktu lain untuk mengaplikasikan produk ini adalah ketika wajah terasa kering dan panas.

        HARGA: Rp 37.000,00. Bisa dibeli di seluruh counter Innisfree di Indonesia.
        Viewing all 209 articles
        Browse latest View live