Teman-teman pernah dengar brand White Storysebelumnya? Kalau aku hanya sekilas saja saat melihat posting-an sesama reviewers di instagram, tetapi memang tidak terlalu familiar. Setelah berkenalan, aku baru tau ternyata White Story ini adalah sister brand dari Whitelab, lho! Lahir Juni 2021 kemarin, White Story di peluncurannya mengeluarkan rangkaian skincare yang cukup lengkap untuk berbagai permasalahan kulit. Yang menarik, produk-produk yang ditawarkan dijual dengan harga yang cukup affordable, yaitu mulai dari 30 ribuan.
Nah dari banyaknya rangkaian skincare yang diluncurkan, 1 (satu) produk White Story yang aku pilih untuk dicoba adalah White Story Brightening Serum. Serum ini punya kandungan utama Niacinamide dan Licorice, yang fungsinya untuk mencerahkan. Penasaran review-nya? Yuk disimak!
Pertama, mari kita ngomongin kemasannya. Awal lihat botol serum ini, aku ga nyangka lho harganya cuma Rp 47.000,- soalnya elegan dan keliatan mahal! Serum ini dikemas seperti serum pada umumnya, menggunakan botol pipet dengan ukuran 20ml. Botolnya terbuat dari beling tebal, hati-hati aja jangan sampai tersenggol. Informasi produk sebagian besar ada pada kotak kemasannya, jadi kalau teman-teman ingin membelajari kandungan, pastikan untuk tidak membuang kotaknya, ya!
Serum ini punya 2 (dua) kandungan utama:
- Niacinamide atau Vitamin B3, kandungan ini sudah banyak digunakan sebagai bahan skincare dan punya banyak manfaat. Mencerahkan iya, mengurangi noda hitam di wajah iya, membantu mengurangi jerawat iya.
- Licorice punya manfaat sebagai antioksidan, yaitu sebagai pelindung alami kulit dari efek buruk sinar UV. Selain itu, dia juga mengandung zat-zat anti inflamasi yang bagus untuk mengatasi jerawat dan kemerahan di kulit.
Selain kandungan tersebut, serum ini juga mempunyai kandungan Glutathione yang juga berfungsi untuk mencerahkan dan Sodium Hyaluronate untuk melembabkan. Menjadi pertanyaan bagiku kenapa yang ditulis di botol adalah Gluta, bukannya Licorice padahal Licorice merupakan kandungan utamanya. Namun mungkin hanya penamaan saja kali, yah agar lebih catchy. Sayang, serum ini mengandung parfum dan Ethyl Alcohol. Mungkin untuk teman-teman yang menghindari 2 (dua) kandungan ini, boleh jadi bahan pertimbangan ya!
Seperti biasa, aku akan memberikan recap review untuk tekstur, wangi, dan warna, rasanya di kulit, efeknya di kulit, cara pemakaian, dan harga. Hal ini untuk memudahkan teman-teman dalam membaca.
Tekstur, Wangi dan Warna: serum ini punya tekstur yang cair dan runny. Aku pribadi sebetulnya bukan fans serum dengan tekstur cair, tetapi karena dia licin jadinya enak saat diratakan. Warnanya bening, wanginya.. jujur bukan favoritku. Dia punya wangi parfum yang cukup kencang dan bertahan lama jadinya saat pemakaian agak kurang nyaman. Namun disclaimer aku punya hidung yang sensitif sama wewangian yah, jadi kalau teman-teman tipe yang hobi parfum harusnya ga masalah, sih!
Rasanya di Kulit: saat diaplikasikan ke kulit, aku merasa kulitku terasa dingin di awal. Yang aku suka, serum ini rasanya ringan dan lumayan cepat menyerap Sayang, lama kelamaan, ada rasa cairan menguap yang membuat kulitku sedikit kering. Sepertinya ini karena kandungan alkoholnya yang bikin kulit berasa butuh hidrasi lebih. Poin plusnya, dia ini bisa banget dilayer dengan skincare lain seperti hydrating serum atau moisturizer. Kalau aku sih wajib banget karena kulitku kering.
Cara Pemakaian: serum ini bisa digunakan di pagi atau malam hari. Aku biasa pakai 2-3 pipet karena teksturnya yang cair. Karena kulitku kering, aku selalu lanjutkan dengan hydrating serum dan moisturizer. Untuk teman-teman yang baru nyobain Niacinamide, boleh pakai seminggu 2-3 kali dulu mengingat kandungan Niacinamide-nya cukup tinggi.
Efeknya di Kulit: sejauh 1 (satu) minggu pemakaian, aku nyaman pakai ini tetapi belum ada perubahan yang signifikan. Sepertinya perlu waktu agar hasilnya terlihat.
Harga: Rp 47.000,- bisa dibeli di sini.